Taxonomi :
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledonae
Ordo : Rosales
Familia : Mimosaceae
Genus : Mimosa
Spesies : Mimosa pudica L.
Sinonim : Mimosa asperata BlancoUraian :
Tumbuh di pinggir jalan, tanah lapang, cepat berkembang biak, tumbuh tidur di tanah, kadang-kadang tegak. Batang bulat, berbulu dan berduri. Daun kecil-kecil tersusun majemuk, bentuk lonjong dengan ujung lancip, warna hijau (ada yang warna kemerah-merahan). Bila daun disentuh akan menutup (sensitif plant). Bunga bulat seperti bola, warna merah muda, bertangkai.
Putri malu merupakan herba memanjat atau berbaring atau setengah perdu dengan tinggi antara 0,3 – 1,5 m.Putri malu tumbuh liar di pinggir jalan, tempat – tempat terbuka yang terkena sinar matahari. Tumbuhan asli Amerika tropis ini dapat ditemukan pada ketinggian 1 – 1200 m dpl.
Tumbuh di pinggir jalan, tanah lapang, cepat berkembang biak, tumbuh tidur di tanah, kadang-kadang tegak. Batang bulat, berbulu dan berduri. Daun kecil-kecil tersusun majemuk, bentuk lonjong dengan ujung lancip, warna hijau (ada yang warna kemerah-merahan). Bila daun disentuh akan menutup (sensitif plant). Bunga bulat seperti bola, warna merah muda, bertangkai.
Putri malu merupakan herba memanjat atau berbaring atau setengah perdu dengan tinggi antara 0,3 – 1,5 m.Putri malu tumbuh liar di pinggir jalan, tempat – tempat terbuka yang terkena sinar matahari. Tumbuhan asli Amerika tropis ini dapat ditemukan pada ketinggian 1 – 1200 m dpl.
Sebutan Lokal :
Putri malu, si kejut, rebah bangun, akan kaget(Minangkabau); Han xiu cao (China).;
Putri malu, si kejut, rebah bangun, akan kaget(Minangkabau); Han xiu cao (China).;
daun kaget – kaget(Manado )
kucingan(Jawa)
DESKRIPSI MORFOLOGI :
Daun
Daun berupa daun majemuk menyirip ganda dua yang sempurna. Jumlah anak daun setiap sirip 5 – 26 pasang. Helaian anak daun berbentuk memanjang sampai lanset, ujung runcing, pangkal membundar, tepi rata, permukaan atas dan bawah licin, panjang 6 – 16 mm, lebar 1 – 3 mm, berwarna hijau, umumnya tepi daun berwarna ungu. Jika daun tersentuh akan melipatkan diri, menyirip rangkap. Sirip terkumpul rapat dengan panjang 4 – 5, 5 cm.
Batang bulat, berambut, dan berduri tempel. Batang dengan rambut sikat yang mengarah miring ke bawah.
Akar berupa akar pena yang kuat.
Bunga berbentuk bulat seperti bola, bertangkai, berwarna ungu/merah. Kelopak sangat kecil, bergigi 4, seperti selaput putih. Tabung mahkota kecil, bertaju 4, seperti selaput putih.
Buah berbentuk polong, pipih, seperti garis.
Biji bulat dan pipih.
ANATOMI :
DAUN
Pada penampang melintang melalui tulang daun tampak epidermis atas. Epidermis atas terdiri dari satu lapis sel, dinding tipis, berkutikula tipis. Epidermis bawah terdiri satu lapis sel, lebih kecil dari epidermis atas. Pada sayatan paradermal tampak epidermis berbentuk poligonal, dinding bergelombang, dan terdapat stomata dengan tipe parasitik. Mesofil meliputi jaringan tiang satu lapis, silindris. Jaringan bunga karang terdiri dari beberapa lapis sel. Berkas pembuluh tipe kolateral dikelilingi serabut sklerenkim berdinding tebal dan berlignin. Terdapat kalsium oksalat berbentuk prisma.
SERBUK
Fragmen pengenal adalah epidermis bawah dengan stomata tipe parasitik, fragmen mesofil dan trakeid dengan kristal kalsium oksalat bentuk prisma, berkas pembuluh tipe kolateral. Fragmen serabut sklerenkim dengan kristal kalsium oksalat, berkas pembuluh dengan penebalan spiral, jaringan tiang dan bunga karang.
Gambar preparat awetan penampang melintang daun putri malu dengan perbesaran
10 x 40 :
Keterangan :
- epidermis atas
- jaringan tiang
- jaringan bunga karang
- epidermis bawah
- stomata
- serabut sklerenkim
Gambar stomata tipe parasitik pada epidermis bawah daun putri malu dengan perbesaran 16 x 40 :
Keterangan :
- sel penutup
- sel tetangga
FISIOLOGI TUMBUHAN :
Fotorespirasi
Pada tumbuhan Mimosa pudica fiksasi karbon awal terjadi melalui rubisko, enzim siklus Calvin yang menambahkan CO2 pada ribulosa bifosfat. Maka termasuk tumbuhan C3 karena produk fiksasi karbon organik pertama ialah senyawa berkarbon-tiga, 3-fosfogliserat.
Kandungan kimia
Daun dan akar putri malu mengandung senyawa mimosin, asam pipekolinat, tannin, alkaloid, dan saponin. Selain itu, juga mengandung triterpenoid, sterol, polifenol dan flavonoid.
Manis, astringen, agak dingin. Penenang (tranquiliser), sedative, dahak (expectorant), anti batuk (antitusive), penurun panas (antipiretic), anti radang (anti-inflpeluruh ammatory), peluruh air seni (diuretic).
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Susah tidur (Insomnia), Bronkhitis, Panas tinggi, Herpes,; Reumatik, Cacingan;
Pemanfaatan :
Bagian Dipakai :
Daun, akar, seluruh tanaman, segar atau yang dikeringkan.
Kegunaan :
1. Susah tidur (insomnia).
2. Radang saluran nafas (bronchitis).
3. Panas tinggi pada anak-anak.
4. Herpes (radang kulit karena virus).
5. Cacingan (ascariasis).
6. Rheumatik.
Pemakaian :
15 - 60 gram, direbus.
Pemakaian Luar :
Luka, radang kulit bemanah (piodermi), herpes; Tanaman segar dilumatkan, ditempelkan di tempat yang sakit.
Cara Pemakaian :
1. Insomnia:
a. Daun mimosa pudica 30 - 60 gr., direbus. Minum.
b. - Mimosa pudica (si kejut) 15 gr.
- Vemonia cinerea (sawi langit) 15 gr.
- Oxalis repens (calincing) 30 gr., semuanya direbus.
2. Chronic bronchitis:
a. Akar minosa pudica 60 gr. dan air 600 cc., direbus dengan api
kecil menjadi 200 cc, dibagi 2 kali minum. 10 hari adalah 1 kuur.
b. - Mimosa pudica 30 gr.
- Akar peristrophe roxburghiana 10 gr., keduanya direbus, dibagi
menjadi 2 dosis/hari.
3. Batuk dengan dahak banyak:
Akar putri malu 10 - 15 gr., direbus.
4. Ascariasis:
Mimosa pudica 15 - 30 gr., direbus.
5. Rheumatik:
15 gr akar Mimosa pudica direndam dalam arak putih 500 cc selama
2 minggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar