Flu Babi, Apakah Berbahaya Bagi Kehamilan?
Dengan merebaknya penyakit flu babi ke berbagai negara, tak urung membuat kita cemas. Apakah Ibu hamil jika terpapar virus flu babi H1N1 dapat membahayakan nyawanya sekaligus janin dalam kandungannya?
Seperti halnya flu biasa, flu babi juga menular melalui kontak langsung: air liur, batuk dan bersin.kita juga bisa terinfeksi karena menyentuh benda yang telah tersentuh penderita. Gejala flu babi hampir sama dengan gejala flu biasa yakni demam, lesu, batuk. Gejala lain adalah banyak ingus dari hidung, radang tenggorokan, mual, muntah dan diare. Jika sudah tahap kritis disertai sesak nafas yang bisa berakibat gagal nafas dan meninggal.
Berita baiknya, bahwa wanita hamil tidak perlu merasa khawatir dengan meningkatnya resiko terkena flu meksiko (babi) atau jenis flu lainnya. Dalam hal resiko terhadap bayi, ancaman terbesar dari sakit flu adalah jika terjadi demam yang tinggi pada ibu hamil. Suhu tubuh yang terlalu tinggi dan terus menerus bisa mengakibatkan keguguran. Jika terkena flu yang pertama harus dilakukan adalah mengontrol demam. Dokter akan meresepkan obat parasetamol (acetaminofen atau tylenol) untuk pereda demam. Selanjutnya ibu hamil harus memperhatikan asupan asam folat hingga 1000 mcg per hari. Penelitian oleh National Center of Birth Defect and Developmental Disabilities di Inggris membuktikan bahwa asupan folat yang cukup selama hamil mampu menurunkan resiko cacat bayi lahir.
Ada dua jenis obat yang dipandang cukup ampuh untuk mengatasi flu babi yaitu Tamiflu dan Relenza, meskipun FDA sendiri mengakui obat-obatan ini masih dalam kategori C, artinya belum ada penelitian apakah aman bagi wanita hamil.
Sumber: Majalah 9 Months Edisi Juni 2009.