Semua orang tidak ada yang suka dengan penyakit, tetapi dalam proses
hidup ini tidak ada manusia yang sehat selamanya, manusia mulia seperti
Rasulullah pun pernah sakit. Sampai saat ini sudah ditemukan berbagai macam
obat kimia dan obat herbal, tetapi tidak untuk semua penyakit. Obat ini untuk
sakit ini dan obat itu khusus untuk penyakit itu dan seterusnya. Tapi tahukah
anda ada suatu zat/obat untuk semua jenis penyakit dan ternyata 100% tanpa efek samping pada pemakaian normal.
Plasebo (dari bahasa Latin yang artinya “saya harus nyaman” atau “saya
akan senang”) makna ini mengacu pada suatu fakta bahwa suatu keyakinan atas efektivitas
dari suatu penanganan/pengobatan akan dapat membangkitkan harapan yang membantu
mereka/pasien untuk menggerakkan diri sendiri agar menyelesaikan suatu
masalah/penyakit yang dialami tanpa
melihat apakah substansi yang mereka terima adalah aktif secara kimiawi atau
tidak. Pada dasarnya placebo merupakan proses pengobatan dengan sugesti tapi
efek menyembuhkannya bisa lebih dahsyat dari obat sebenarnya.Apakah placebo itu yang disebut sebagai obat semua jenis penyakit ? ternyata bukan juga sob.
Dalam pengertian farmasi Plasebo adalah sediaan obat tanpa efek
farmakologi berbentuk (tablet, kapsul, cairan) obat ini khusus diberikan untuk
menenangkan pasien yang menurut diagnosa dokter tidak menderita gangguan
organis atau untuk meningkatkan moral keyakinan pasien karena penyakit yang
tidak bisa disembuhkan tetapi bisa dikontrol seperti Diabetes & Hipertensi.
Manfaat lain dari obat placebo adalah dalam proses penelitian medis tentang kemoterapi,
dengan membandingkan efek dari obat aktif dan plasebo, peneliti dapat
menentukan apakah obat memiliki efek khusus di luar yang diharapkan. Zat inaktif
dalam placebo umumnya berisi laktosa dan zat tambahan lain untuk membentuk
suatu serbuk kapsul atau tablet tanpa zat aktif obat sama sekali, berbentuk
kecil dan warna seperti layaknya obat asli.
Efek placebo yang sudah diketahui paling nyata adalah pada penderita
lupus, penelitian menggunakan obat lupus dan placebo untuk mengurangi nyeri,
ternyata setelah 2 minggu pasien yang minum placebo merasa tubuhnya lebih baik
daripada pasien yang diberikan obat asli. Penelitian lain menyatakan obat
plasebo dapat memperbaiki kondisi penyakit sekitar 33-37% untuk mengurangi rasa
sakit, depresi, gelisah, penyakit Parkinson, gangguan inflamasi. Tetapi pada penelitian
placebo untuk penyakit maag tidak menunjukan signifikasi efektivitasnya. Sampai saat ini
mekanisme placebo dalam menyembuhkan atau mengurangi gejala penyakit belum
diketahui, para ahli masih berpedoman pada efek sugesti/efek psikologis keyakinan
yang diberikan kepada pasien bahwa obat yang diberikan dapat menyembuhkan.
Banyak penelitian yang melibatkan penggunaan obat placebo menunjukan obat
placebo memiliki efek terapi seperti obat aslinya. Berdasarkan penelitian ini
dibuat daftar kondisi medis untuk pengobatan dengan placebo antara lain
- ADHD (sindrom hiperaktif pada anak)
- Amalgam fillings (istilah kedokteran gigi)
- Ansietas (kecemasan)
- Asma
- Autis dan masalah kebiasaan buruk anak
- Tumor jinak prostat
- Binge eating disorder (Gangguan makan berlebih)
- Bipolar
- Batuk
- Depresi
- Dyspepsia
- Epilepsi
- Alergi makanan
- Gastric and duodenal ulcers
- Sakit kepala
- Hipertensi sedang dan berat
- Migrain
- Mual dan muntah
- Parkinson
- Nyeri sebelum menstrual
- Nyeri reumatik
- Sexual dysfunction: women
Walaupun
sudah ada banyak penelitian yang membenarkan efek placebo, Amerika
dan Inggris menyatakan bahwa penggunaan plasebo tanpa persetujuan
pasien tidaklah etis. Tetapi menurut Asosiasi Medis Jerman, obat plasebo
tidak memiliki
efek samping yang buruk dan bisa menjadi harapan terakhir untuk pasien
yang
mau berjuang keras untuk sembuh. Menurut saya mungkin alasan Amerika dan
Inggris adalah dikhawatirkan adanya praktek kecurangan dari oknum dokter
dengan meresepkan obat tanpa zat aktif (placebo) tetapi pasien tetap
membayar dengan harga
seperti obat dengan zat aktif. Hal ini tentunya akan sangat merugikan
pasien karena hal tersebut termasuk dalam tindak penipuan.
Imajinasi
otak tentang keyakinan atas sesuatu hal akan menyembuhkan yang
tertanam pada otak bisa memberikan perubahan biologis dan mempengaruhi
tingkat
pesan kimiawi dan hormon stres yang menandakan rasa sakit dan
kesenangan. Emosi
juga dapat mempengaruhi perubahan psikologi. Contoh yang terjadi di
Indonesia
adalah anak yang terkena sakit batuk dan sesak biasanya akan akan
menangis yang
membuat saluran udara mengeras sehingga menyulitkan bernapas. Banyak
orang
percaya bahwa dengan kabut/embun dingin di pantai pada pagi hari akan
dapat menyembuhkan dan ternyata banyak yang membuktikannya.
Namun ketika diteliti tenyata hal tersebut sebenarnya tidak ada
hubungannya antara embun pagi di pantai dengan kesembuhan sesak napas.
Adanya
efek plasebo menunjukkan pentingnya keyakinan, pikiran, dan jiwa kita
dalam proses
penyembuhan. Itulah sebabnya mengapa kita harus yakin pada obat yang
diberikan
dokter dan Apoteker. Keyakinan itu akan membuat kita sudah 50% dari
proses
penyembuhan apa lagi jika disertai dengan ber’doa kepadaNya meminta
kesembuhan
sebelum minum obat.
Obat semua jenis penyakit itu adalah keyakinan pikiran, dan jiwa yang
kuat dan bersih atas kesembuhan
yang diberikan oleh-Nya melalui placebo yang sebenarnya tidak berefek
apa-apa, karena hanya dari-Nya Penyakit dan Obatnya berasal.
Sumber : Psikologi Abnormal | Obat-Obat Penting | Gen Tuhan | Wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar