Wikipedia

Hasil penelusuran

Sabtu, 06 Maret 2010

FARMACY MEDICINA

Indra adalah kumpulan reseptor yang khas untuk menyadari suatu bentuk perubahan lingkungan. Agar dapat terjadi suatu penginderaan harus dipenuhi empat syarat mutlak yaitu :
1. Adanya stimulus atau perubahan lingkungan yang mampu unuk membangkitkan respon sistem syaraf
2. Reseptor atau organ indra harus dapat menerima stimulus dan mengubahnya menjadi impuls syaraf
3. Impuls syaraf harus dihantarkan sepanjang lintasan sysraf dari reseptor atau organ indra ke otak
4. Pusat indra yang bersangkutan di otak harus menterjemahkan impuls syaraf yang diterimanya menjadi sebuah kesan.
Setiap indra menerima stimulus khusus untuk penginderaan yang sesuai. Impuls sensoris yang berakhir pada pusatpusat indera di otak, akan menimbulkan penginderaan yang disadari. Jika impuls darui organ indera dihantarkan ke medula spinalis maka akan terjadi juga aktivitas motoris tetapi penginderaan yang dihasilkan bersifat tidak disadari.
Alat indera pada mamalia dapat diklasifikasikan menjadi
1. Menurut distribusinya
Indera umum
·
Tersebar luas di seluruh tubuh, contohnya adalah alat indera.
Indera khusus
·
Indera ini hanya berada di tempat-tempat tertentu, contohnya adalah fotoreseptor pada retina mata.
2. Menurut lingkungan fisik yang mempengaruhinya
Eksteroreseptor
·
Eksteroreseptor menerima stimulus dari luar tubuh, terletak di bagian tubuh. Terletak pada bagian tubuh yang dapat berhubungan langsung dengan lingkungan luar.
Interoreseptor
·
Interoreseptor stimulus dari dalam tubuh, terletak di dalam otot, sendi, tendon, dan organ-organ visera. Tiap otot rangka, tendon dan persendian memiliki proprioreseptor, yang peka terhadap perubahan tegangan atau regangan otot. Impuls dari proprioreseptor sangat penting untuk dapat terjadi kontraksi yang serasi dari beberapa otot yang terlibat dalam suatu gerakan, dan untuk mempertahankan keseimbangan posisi tubuh.

Indera Penglihatan Mata merupakan organ yang berfungsi sebagai indera penglihatan. Rangsang yang adekwat untuk mata (dapat diubah menjadi impuls listrik) adalah cahaya.
Bagian-bagian mata adalah sebagai berikut:
a. Lapisan pertama
1) Sklera di bagian belakang : sklera merupakan dinding terluar yang keras dan putih. Berfungsi sebagai penyokong.
2) Kornea dibagian depan : jernih dan transparan.

b. Lapisan kedua
Di bagian belakang adalah kholoroid yang banyak mengandung pembuluh darah. Fungsi pembuluh darah ini adalah menyuplai makanan dan oksigen ke sel-sel mata.
Di bagian depan kholoroid terbuka membentuk lubang bundar yang disebut pupil terletak di belakang kornea. Kholoroid mengandung pigmen. Kholoroid yang terletak di sekitar pupil disebut dengan iris. Fungsi iris adalah mengatur banyak sedikitnya sinar yang datang, sedangkan kholoroid adalah menyerap sinar yang datang sehingga tidak memantul kembali ke retina.
Di bagian belakang pupil terdapat lensa yang jernih fan transparan sebab tersusun oleh protein kistalin. Lensa mata dapat berubah kecembungannya. Perubahan kecembungan ini disebut dengan akomodasi. Kemampuan akomodasi mata diatur oleh otot yang disebut dengan muskulus siliaris.
Ruangan diantara kornea dan lensa terisi cairan yang encer yang disebut dengan aqueous humor, sedangkan di bagian dalam mata terisi oleh cairan yang pekat dan transparan uang disebut dengan vitreous humor.


c. Lapisan ketiga
Di sebelah dalam lapisan kholoroid terdapat lapisan ke- 3 yaitu retina yang tersusun oleh reseptor peka cahaya dan sel-sel sarah. Sel reseptor ada 2 bentuk yaitu konus (kerucut) dan basilus (batang). Sel konus peka terhadap sinar berwarna merah, hijau, dan biru, sedangkan sel basilus peka terhadap sinar putih.
Sel batang mengandung rodopsin (disintesis dari vitamin A) yang dapat terurai oleh cahaya. Fungsi rodopsin adalah untuk melihat pada saat gelap. Oleh karena itu orang tiba-tiba berpindah dari terang ke gelap, ia tidak langsung dapat melihat sebab rodopsinnya terurai oleh cahaya.

Mekanisme Kerja Indera Penglihatan
Sinar dari luar masuk ke mata melalui kornea, pupil, aqueous humor, lensa, viterous humor dan sampai ke retina. Sinar yang sampai ke retina akan menyebabkan perubahan potensial listrik di sel reseptor yang disebabkan oleh masuknya ion Na+ dan keluarnya ion K+. Perubahan potensial listrik ini disebut dengan depolarisasi. Depolarisasi di reseptor menyebabkan potensial reseptor. Potensial reseptor yang mencapai ambang letup dapat mencetuskan potensial aksi. Potensial aksi akan dihantarkan oleh sel saraf dalam membentuk impuls listrik ke otak bagian oskipitalis (otak besar bagian kepala belakang) untuk diolah. Dari mata kanan dihantarkan ke lobus kiri, sebaliknya mata kiri ke otak lobus kanan.

Berdasarkan kemampuan penglihatannya, maka dapat dibedakan dalam 4 macam:

a) Emetrop adalah mata normal.
b) Presbiop (rabun tua)
Kemampuan akomodasi lensa mata menurun. Akibatnya saat melihat dekat mata kurang cembung, saat melihat jauh mata kurang cekung.
c) Myopi (rabun jauh)
Penderita tidak dapat melihat jauh sebab lensa mata terlalu cembung. Akibatnya bayangan jatuh di depan retina.
d) Hipermetropi (rabun dekat)
Penderita tidak dapat melihat dekat. Hal ini terjadi karena lensa mata tidak dapat mencembung sehingga bayangan jatuh di belakang retina.
e) Astigmat
Suatu kelainan yang terjadi karena lensa mata mempunyai ketebalan (jari-jari) yang tidak sama. Akibatnya benda berupa garis difokuskan pada tempat yang berbeda. Oleh karena itu bila penderita astigmat melihat benda berupa garis, maka benda tersebut sebagian jelas terlihat dan sebagian kabur.
Penyembuhan adalah dengan menggunakan kacamata silinder.
f) Buta warna
Merupakan kelainan bawaan (genetis) pada mata. Kelainan ini diturunkan melalui kromosom X yang menyebabkan kerusakan pada sel konus. Akibatnya retina tidak dapat menangkap sinar berwarna merah, hiaju, atau biru.
Indera Pendengaran
Pendengaran dan keseimbangan berpusat di telinga dalam. Pusat pendengaran adalah kokhlea (rumah sifut), sedangkan pusat keseimbangan adalah labirin yang terdiri atas sakulus, utrikulus, dan saluran semisirkuler.

Telinga manusia terbagi menjadi tiga bagian yaitu:
1. Telinga luar: tersusun atas daun telinga, lubang telinga, dan membran timpani.
2. Telinga tengah: merupakan rongga telinga yang didalamnya terdapat tiga tulang yaitu maleus, inkus, dan stapes. Dari rongga telinga tengah ini terdapat saluran ke trakhea yang disebut dengan eustachius sehingga terjadi keseimbangan tekanan udara antara telinga tengah dan udara luar.
3. Telinga dalam : tersusun atas kokhlea (rumah sifut) sebagai pusat pendengaran dan labirin (sakulus utrikulus dan saluran semisirkularis) sebagai pusat keseimbangan.


Mekanisme Kerja Alat Pendengaran
Suara yang datang dari luar menggetarkan membran timpani. Getaran di membran timpani selanjutnya menggetarkan 3 tulang yaitu maleus, inkus, dan stapes. Stapes menempel pada kokhleadi tingkap jorong. Getaran tingkap jorong menggetarkan cairan perilimfe di dalam kokhlea dan getaran dapat menghilang sampai ke tingkap bundar.
Saat getaran berjalan di perilimfe, getaran juga diteruskan ke endolimfe dan dapat menggetarkan sel saraf berbentuk rambut (sel rambut) sebagai reseptor pendengaran. Adanya getaran menyebabkan sel rambut mengalami depolarisasi yaitu ion Na+ masuk dan ion K+ keluar. Depolarisasi dapat menyebabkan potensi aksi yang dihantarkan dalam bentuk impuls listrik yang dibawa oleh saraf sensorik ke otak besar pusat pendengaran untuk diolah, sehingga timbul sensasi mendengar.

Mekanisme Kerja Alat Keseimbangan
Pusat keseimbangan ada dua yaitu sakulus dan utrikulus yang mendeteksi gerak linier (lurus) dan saluran semisirkuler yang mendeteksi gerakan sirkuler (memutar). Dengan alat ini manusia dapat mendeteksi keseimbangan (posisi) tubuhnya.
INDERA PERABA

Indera peraba merupakan indera yang paling penting sederhana, umumnya tersebar pada kulit mamalia dan sedikit sekali pada vertebrata rendah. Kepekaan peraba pada manusia sangat besar, teruama di ujung jari dan bibir.
Klasifikasi reseptor antara lain:
Berdasarkan tipe energi khusus atau kepekaan terhadap modalitas tertentu
·
1. Termo reseptor (peka terhadap perubahan suhu)
2. Mekano reseptor (peka terhadap sentuhan dan tekanan)
3. Kemo reseptor (peka terhadap perubahan kimiawi)
4. Osmo reseptor (peka terhadap perubahan tekanan osmotik).
Berdasarkan sumber rangsangan·
1. Ekteroreseptor, terletak pada permukaan tubuh dan berespons terhadap rangsangan eksterna atau luar
2. Proprioreseptor, berespons terhadap perubahan posisi dan pergerakan terutama berhubungan dengan sistem muskulo skeletal
3. Interoresptor, terletak pada visera/alat dalam dan pembulih darah.

Berdasarkan morfologi·
1. Badan terakhir yang bebas/terbuka (tanpa kapsul) yang tak berhubungan dengan tipe sel lainnya
2. Badan akhir yang berkapsul (korpuskular) yang mengandung unsur bukan syaraf di samping syaraf badan akhir syaraf

Reseptor-reseptor yang terletak di alat indera peraba antara lain :
Ujung Syaraf Bebas·
Serat syaraf sensorik aferen berakhir sebagaiujung akhir syaraf bebas pada banyak jaringan tubuh dan merupakan reseptor sensorik utama dalam kulit. Serat akhir syaraf bebas ini merupakan serat syaraf yang tak bermielin, atau serat syaraf bermielin berdiameter kecil, yang semua telah kehilangan pembungkusnya sebelum berakhir, dilanjutkan serat syaraf terbuka yang berjalan di antara sel epidermis. Sebuah serat syaraf seringkali bercabang-cabang banyak dan mungkin berjalan ke permukaan, sehingga hampir mencapai stratum korneum. Serat yang berbeda mungkin menerima perasaan raba, nyeri,dan suhu. Sehubungan dengan folikel rambut, banyak cabang serat syaraf yabg berjalan longitudinal dan melingkari folikel rambutdalam dermis.
Beberapa syaraf berhubungan dengan jaringan epitel khusus. Pada epidermis berhubuingan dengan sel folikel rambut dan mukosa oral, akhir syaraf membentuk badan akhir seperti lempengan (diskus atau korpuskel merkel). Badan ini merupakan sel yang berwarna gelap dengan banyak juluran sitoplasma. Seperti mekanoreseptor badan ini mendeteksi pergerakan antara keratinosit dan kemungkinan juga gerakan epidermis sehubungan dengan jaringan ikat di bawahnya. Telah dibuktikan bahwa beberapa diskus merkel merespons rangsangan getaran dan juga resepor terhadap dingin.

Korpuskulus Peraba (Meissner)·
Korpuskulus peraba (Meissner) terletak pada papila dermis, khususnya pada ujung jari, bibir, putting dan genetalia. Bentuknya silindris, sumbu panjangnya tagak lurus permukaan kulit dan berukuran sekitar 80 mikron dan lebarnya sekitar 40 mikron. Sebuah kapsul jaringan ikat tipis menyatu dengan perinerium syaraf yang menyuplai setiap korpuskel. Pada bagian tengah korpuskel terdapat setumpuk sel gepeng yang tersusun transversal. Beberapa sel syaraf menyuplai setiap korpuskel dan serat syaraf ini mempunyai banyak cabang mulai dari yang mengandung mielin maupun yang tak mangandung mielin. Korpuskulus ini peka terhadap sentuhan dan memungkinkan diskriminasi/pembedaan dua titik (mampu membedakan rangsang dua titik yang letaknya berdekatan).

Korpuskulus Berlamel (Vater Pacini)·
korpuskulus berlamel (vater pacini) ditemukan di jaringan subkutan pada telapak tangan, telapak kaki, jari, putting, periosteum, mesenterium, tendo, ligamen dan genetalia eksterna. Bentuknya bundar atau lonjong, dan besar (panjang 2 mm, dan diameter 0,5 – 1 mm). Bentuk yang paling besar dapat dilihat dengan mata telanjang, karena bentuknya mirip bawang.
Setiap korpuskulus disuplai oeh sebuah serat bermielin yang besar dan juga telah kehilangan sarung sel schwann-nya pada tepi korpuskulus. Akson syaraf banyak mengandung mitokondria. Akson ini dikelilingi oleh 60 lamela yang tersusun rapat (terdiri dari sel gepeng). Sel gepeng ini tersusun bilateral dengan dua alur longitudinal pada sisinya.
Korpuskulus ini berfungsi untuk menerima rangsangan tekanan yang dalam.

Korpuskulus Gelembung (Krause)·
korpuskulus gelembung (krause) ditemukan di daerah mukokutis (bibir dan genetalia eksterna), pada dermis dan berhubungan dengan rambut.korpuskel ini berbentuk bundar (sferis) dengan diameter sekitar 50 mikron. Mempunyai sebuah kapsula tebal yang menyatu dengan endoneurium. Di dalam korpuskulus, serat bermielin kehilangan mielin dan cabangnya tetapi tetap diselubungi dengan sel schwann.seratnya mungkin bercabang atau berjalan spiral dan berakhir sebagai akhir syaraf yang menggelembung sebagai gada. Korpuskel ini jumlahnya berkurabg dengan bertambahnya usia.
Korpuskel ini berguna sebagai mekanoreseptor yang peka terhadap dingin.

Korpuskulus Ruffini·
korpuskulus ini ditemukan pada jaringan ikat termasuk dermis dan kapsula sendi. Mempunyai sebuah kapsula jaringan ikat tipis yang mengandung ujung akhir syaraf yang menggelembung. Korpuskulus ini merupakan mekanoreseptor, karena mirip dengan organ tendo golgi.
Korpuskulus ini terdiri dari berkas kecil serat tendo (fasikuli intrafusal) yang terbungkus dalam kapsula berlamela. Akhir syaraf tak bermielin yang bebas, bercabang di sekitar berkas tendonya. Korpuskulus ini terangsang oleh regangan atau kontraksi otot yang bersangkutan juga untuk menerima rangsangan panas.

Artikel : ANTIAMUBA

Amubiasis adalah suatu infeksi usus besar yang disebabkan oleh Entamoeba histolytica, suatu parasit bersel tunggal. Parasit ini memiliki 2 (dua) bentuk dalam siklus hidupnya, yaitu bentuk aktif (trofozoit) dan bentuk pasif (kista).
Antiamuba bekerja sebagai amubisid yaitu membunuh amuba untuk mengobati amubiasis.
Berdasarkan tempat kerjanya, antiamuba yang dipasarkan di Indonesia adalah antiamuba yang bekerja pada lumen usus dan jaringan yaitu Metronidazol dan turunannya seperti Tinidazol, Nimorazol dan Ornidazol.
Metronidazol sebagai antiamuba efektif untuk amubiasis intestinal dan ekstraintestinal. Namun efeknya lebih jelas pada jaringan sebab sebagian besar Metronidazol mengalami penyerapan di usus halus.
Tinidazol memperlihatkan spektrum antiamuba yang sama dengan Metronidazol. Perbedaannya dengan Metronidazol adalah pada waktu paruhnya yang lebih panjang sehingga dapat diberikan sebagai dosis tunggal per hari.
Amubiasis dinyatakan berhasil bila pada pemeriksaan laboratorium berkala dalam waktu 1, 3 dan 6 bulan tidak ditemukan lagi adanya amuba bentuk histolytica dan kista.
Hilangnya gejala klinik amubiasis belum merupakan jaminan penderita sembuh dari penyakit amubiasis.
Penting untuk mencegah terjadinya infeksi ulang dan ini dapat dilaksanakan dengan pemberian anti amuba yang bekerja sekaligus di jaringan dan lumen usus disertai dengan peningkatan higiene perorangan dan kesehatan lingkungan.
Amubiasis memiliki gejala yang samar-samar, sehingga hampir tidak diketahui. Gejalanya bisa berupa diare yang hilang-timbul dan sembelit, banyak buang gas (flatulensi) dan kram perut.
Selain itu, bila perut disentuh akan terasa nyeri dan tinja mengandung darah serta lendir. Bisa terjadi demam ringan.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan ditemukannya amuba pada contoh tinja penderita. Amuba penyebab amebiasis tidak selalu ditemukan pada setiap contoh tinja, karena itu biasanya diperlukan pemeriksaan tinja sebanyak 3-6 kali.
Selain pemberian antiamuba, diperlukan juga tindakan lain yang sifatnya menguntungkan penderita seperti diet rendah residu dan karbohidrat serta protein yang mudah dicerna, pemberian obat yang bersifat simtomatik dan kadang diperlukan antimikroba untuk mengendalikan infeksi yang menyertai amubiasis.
Untuk pemilihan antiamuba yang tepat sesuai kebutuhan dan keluhan anda sebaiknya anda periksakan diri dan konsultasi ke dokter.
Di apotik online medicastore anda dapat mencari antiamuba yang telah diresepkan dokter secara mudah dengan mengetikkan di search engine medicastore. Sehingga anda dapat memilih dan beli obat sesuai kebutuhan anda.
Jangan Anggap Remeh Disentri
Disentri merupakan peradangan pada usus besar yang ditandai dengan sakit perut dan buang air besar yang encer secara terus menerus (diare) yang bercampur lendir dan darah.
Berdasarkan penyebabnya disentri dapat dibedakan menjadi dua yaitu disentri amuba dan disentri basiler. Penyebab yang paling umum yaitu adanya infeksi parasit Entamoeba histolytica yang menyebabkan disentri amuba dan infeksi bakteri golongan Shigella yang menjadi penyebab disentri basiler.
Kuman-kuman tersebut dapat tersebar dan menular ke orang lain melalui makanan dan air yang sudah terkontaminasi kotoran dan juga lalat.Parasit Entamoeba hystolytica hidup dalam usus besar, parasit tersebut mempunyai dua bentuk, yaitu bentuk yang bergerak dan bentuk yang tidak bergerak. Parasit yang berbentuk tidak bergerak tidak menimbulkan gejala, sedangkan bentuk yang bergerak bila menyerang dinding usus penderita dapat menyebabkan mulas, perut kembung, suhu tubuh meningkat, serta diare yang mengandung darah dan bercampur lendir, namun diarenya tidak terlalu sering.
Disentri basiler biasanya menyerang secara tiba – tiba sekitar dua hari setelah kemasukan kuman/bakteri Shigella. Gejalanya yaitu demam, mual dan muntah-muntah, diare dan tidak napsu makan. Bila tidak segera diatasi, dua atau tiga hari kemudian keluar darah, lendir atau nanah dalam feses penderita. Pada disentri basiler, penderita mengalami diare yang hebat yaitu mengeluarkan feses yang encer hingga 20-30 kali sehari sehingga menjadi lemas, kurus dan mata cekung karena kekurangan cairan tubuh (dehidrasi). Hal tersebut tidak bisa dianggap remeh, karena bila tidak segera diatasi dehidrasi dapat mengakibatkan kematian. Gejala lainnya yaitu perut terasa nyeri dan mengejang.
Penyakit ini umumnya lebih cepat menyerang anak-anak. Kuman – kuman masuk ke dalam organ pencernaan yang mengakibatkan pembengkakan dan pemborokan sehingga timbul peradangan pada usus besar.
Penderita disentri harus segera mendapat perawatan, yang perlu dihindari adalah mencegah terjadinya dehidrasi karena dapat berakibat fatal. Dalam keadaan darurat, dehidrasi yang ringan dapat diatasi dengan pemberian cairan elektrolit (oralit) untuk mengganti cairan yang hilang akibat diare dan muntah-muntah. Oralit dilarutkan dalamm 200 cc air matang, diaduk dan diberikan sedikit demi sedikit dengan sendok kepada penderita. Apabila oralit tidak tersedia, dapat membuat larutan campuran gula dan garam (1 sendok teh gula + ¼ sendok teh garam, dilarutkan dengan 200 cc air hangat) atau bisa juga dengan meminum air kelapa. Apabila dehidrasi cukup berat, setelah diberi oralit atau larutan campuran gula dan garam sebagai pertolongan pertama, sebaiknya penderita di bawa ke rumah sakit untuk diberikan perawatan.
Langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi penyakit disentri yaitu dengan memperhatikan pola hidup sehat dan bersih, seperti selalu menjaga kebersihan makanan dan minuman dari kontaminasi kotoran dan serangga pembawa kuman, menjaga kebersihan lingkungan, membersihkan tangan secara baik sesudah buang air besar atau menjelang makan atau ketika memegang makanan yang akan dimakan.
Tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi disentri dan diare diantaranya mempunyai efek sebagai adstringent (pengelat) yaitu dapat mengerutkan selaput lendir usus sehingga mengurangi pengeluaran cairan diare dan disentri, selain itu juga mempunyai efek sebagai antiradang, dan antibakteri.
Berikut ini beberapa jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengatasi diare, yaitu :
1.PATIKAN KEBO (Euphorbia hirta)Khasiat & Efek : sebagai antiradang. Berkhasiat mengatasi disentri basiler, disentri amuba, diare, gangguan pencernaan, radang usus, dan lain-lain.

2.DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava)Khasiat & Efek : sebagai astringent/pengelat (mengerutkan selaput lendir usus sehingga dapat mengurangi pengeluaran cairan), anti-diare, disentri, anti-radang, dan menghentikan pendarahan.
3.SAMBILOTO (Andrographis paniculata)Khasiat & Efek : sebagai antiradang, antibakteri, penawar racun. berkhasiat mengatasi diare, disentri basiler, radang usus, dan lain-lain.
4.KUNYIT (Curcuma longa)Khasiat & efek : sebagai anti-radang, anti-bakteri, astringent/pengelat. Berkhasiat mengatasi disentri, diare, radang usus, gangguan pencernaan, dan lain-lain.
5.KROKOT (Portulaca oleracea)Efek & khasiat : antiradang, menurunkan panas, antitoksik. Untuk disentri, diare akut, radang usus buntu, dan lain-lain.
6.KULIT DELIMA (Punica granatum)Khasiat & Efek: sebagai astingent/pengelat, anti-diare dan disentri, antibakteri.
7.TEH (Thea chinensis)Khasiat & efek : sebagai pengelat usus/astringent, anti-bakteri. Teh pekat Berkhasiat mengatasi diare, disentri, radang usus, gangguan pencernaan.Dosis : 10-15 gram kering atau 60-120 krokot segar, direbus, airnya diminum.
8. DAUN SENDOK (Plantago major)Efek & Khasiat : sebagai antiradang, berkhasiat mengatasi diare, disentri panas, disentri basiler, gangguan pencernaan, dan lain-lainBerikut contoh ramuan tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi disentri.
Resep 1.30 gram patikan kebo segar + 20 gram kunyit + gula merah secukupnya, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum 2 kali sehari, setiap kali minum 150 cc.
Resep 2.30 gram daun jambu biji segar + 5 gram teh, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum 2 kali sehari, setiap kali 150 cc.
Resep 3.10 gram sambiloto kering + 15 gram kulit delima kering + gula aren, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum 2 kali sehari, setiap kali 150 cc.
Resep 460 gram krokot segar + 30 gram daun sendok segar, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum 2 kali sehari, setiap kali 150 cc.
Catatan :Untuk perebusan gunakan panci enamel, panci kaca atau periuk tanah.Pilih salah satu resep, dan tetap konsultasi ke dokter.

Diare

Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.

Langsung ke: navigasi, cari
Diare adalah sebuah penyakit di mana penderita mengalami buang air besar yang sering dan masih memiliki kandungan air berlebihan. Di Dunia ke-3, diare adalah penyebab kematian paling umum kematian balita, membunuh lebih dari 1,5 juta orang per tahun.

Penyebab

Kondisi ini dapat merupakan gejala dari luka, penyakit, alergi (fructose, lactose), penyakit dari makanan atau kelebihan vitamin C dan biasanya disertai sakit perut, dan seringkali enek dan muntah. Ada beberapa kondisi lain yang melibatkan tapi tidak semua gejala diare, dan definisi resmi medis dari diare adalah defekasi yang melebihi 200 gram per hari.
Hal ini terjadi ketika cairan yang tidak mencukupi diserap oleh “colon”. Sebagai bagian dari proses digestasi, atau karena masukan cairan, makanan tercampur dengan sejumlah besar air. Oleh karena itu makanan yang dicerna terdiri dari cairan sebelum mencapai colon. Colon menyerap air, meninggalkan material yang lain sebagai kotoran yang setengah padat. Bila colon rusak atau “inflame”, penyerapan tidak terjadi dan hasilnya adalah kotoran yang berair.
Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi virus tetapi juga seringkali akibat dari racun bakteria. Dalam kondisi hidup yang bersih dan dengan makanan mencukupi dan air tersedia, pasien yang sehat biasanya sembuh dari infeksi virus umum dalam beberapa hari dan paling lama satu minggu. Namun untuk individu yang sakit atau kurang gizi, diare dapat menyebabkan dehidrasi yang parah dan dapat mengancam-jiwa bila tanpa perawatan.
Dia juga dapat merupakan gejala dari penyakit yang lebih serius, seperti disentri, kolera, atau botulisme dan dapat juga merupakan tanda dari sindrom kronis seperti penyakit Crohn.

Dia juga dapat disebabkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan, terutama dalam seseorang yang tidak cukup makan.

Perawatan untuk diare melibatkan pasien mengkonsumsi sejumlah air yang mencukupi untuk menggantikan yang hilang, lebih baik bila dicampur dengan elektrolit untuk menyediakan garam yang dibutuhkan dan sejumlah nutrisi. Untuk banyak orang, perawatan lebih lanjut dan medikasi resmi tidak dibutuhkan.
Diare di bawah ini biasanya diperlukan pengawasan medis:
  • Diare pada balita
  • Diare menengah atau berat pada anak-anak
  • Diare yang bercampur dengan darah.
  • Diare yang terus terjadi lebih dari 2 minggu.
  • Diare yang disertai dengan penyakit umum lainnya seperti sakit perut, demam, kehilangan berat badan, dll.
  • Diare pada orang bepergian (kemungkinan terjadi infeksi yang eksotis seperti parasit)
  • Diare dalam institusi seperti rumah sakit, perawatan anak, institut kesehatan mental.
DIARE
Penyakit diare masih sering menimbulkan KLB ( Kejadian Luar Biasa ) seperti halnya Kolera dengan jumlah penderita yang banyak dalam waktu yang singkat.Namun dengan tatalaksana diare yang cepat, tepat dan bermutu kematian dpt ditekan seminimal mungkin. Pada bulan Oktober 1992 ditemukan strain baru yaitu Vibrio Cholera 0139 yang kemudian digantikan Vibrio cholera strain El Tor di tahun 1993 dan kemudian menghilang dalam tahun 1995-1996, kecuali di India dan Bangladesh yang masih ditemukan. Sedangkan E. Coli 0157 sebagai penyebab diare berdarah dan HUS ( Haemolytic Uremia Syndrome ). KLB pernah terjadi di USA, Jepang, Afrika selatan dan Australia. Dan untuk Indonesia sendiri kedua strain diatas belum pernah terdeksi.
Defenisi
Suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja , yang melembek sampai mencair dan bertambahnya frekwensi berak lebih dari biasanya. (3 kali atau lebih dalam 1 hari.
Faktor yang mempengaruhi diare :
Lingkungan Gizi Kependudukan
Pendidikan Sosial Ekonomi dan Prilaku Masyarakat
Penyebab terjadinya diare :
Peradangan usus oleh agen penyebab :
1. Bakteri , virus, parasit ( jamur, cacing , protozoa)
2. Keracunan makanan/minuman yang disebabkan oleh bakteri maupun bahan kimia
3. Kurang gizi
4. Alergi terhadap susu
5. Immuno defesiensi
Cara penularan :
Infeksi oleh agen penyebab terjadi bila makan makanan / air minum yang terkontaminasi tinja / muntahan penderita diare. Penularan langsung juga dapat terjadi bila tangan tercemar dipergunakan untuk menyuap makanan.
Istilah diare :
Diare akut = kurang dari 2 minggu
Diare Persisten = lebih dari 2 minggu
Disentri = diare disertai darah dengan ataupun tanpa lendir
Kholera = diare dimana tinjanya terdapat bakteri Cholera
Tatalaksana penderita diare yang tepat dan efektif :
Tatalaksana penderita diare di rumah
Meningkatkan pemberian cairan rumah tangga (kuah sayur, air tajin, larutan gula garam, bila ada berikan oralit)
Meneruskan pemberian makanan yang lunak dan tidak merangsang serta makanan ekstra sesudah diare.
Membawa penderita diare ke sarana kesehatan bila dalam 3 hari tidak membaik atau :
1. buang air besar makin sering dan banyak sekali
2. muntah terus menerus
3. rasa haus yang nyata
4. tidak dapat minum atau makan
5. demam tinggi
6. ada darah dalam tinja
Kriteria KLB/Diare :
Peningkatan kejadian kesakitan/kematian karena diare secara terus menerus selama 3 kurun waktu berturut-turut (jam, hari, minggu). – Peningkatan kejadian/kematian kasus diare 2 kali /lebih dibandingkan jumlah kesakitan/kematian karena diare yang biasa terjadi pada kurun waktu sebelumnya (jam, hari, minggu). – CFR karena diare dalam kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50% atau lebih dibandingkan priode sebelumnya.
Prosedur Penanggulangan KLB/Wabah.
1. Masa pra KLB
Informasi kemungkinan akan terjadinya KLB / wabah adalah dengan melaksanakan Sistem Kewaspadaan Dini secara cermat, selain itu melakukakukan langkah-langkh lainnya :
1. Meningkatkan kewaspadaan dini di puskesmas baik SKD, tenaga dan logistik.
2. Membentuk dan melatih TIM Gerak Cepat puskesmas.
3. Mengintensifkan penyuluhan kesehatan pada masyarakat
4. Memperbaiki kerja laboratorium
5. Meningkatkan kerjasama dengan instansi lain
Tim Gerak Cepat (TGC) :
Sekelompok tenaga kesehatan yang bertugas menyelesaikan pengamatan dan penanggulangan wabah di lapangan sesuai dengan data penderita puskesmas atau data penyelidikan epideomologis. Tugas /kegiatan :
Pengamatan :
Pencarian penderita lain yang tidak datang berobat.
Pengambilan usap dubur terhadap orang yang dicurigai terutama anggota keluarga
Pengambilan contoh air sumur, sungai, air pabrik dll yang diduga tercemari dan sebagai sumber penularan.
Pelacakan kasus untuk mencari asal usul penularan dan mengantisipasi penyebarannya
Pencegahan dehidrasi dengan pemberian oralit bagi setiap penderita yang ditemukan di lapangan.
Penyuluhahn baik perorang maupun keluarga
Membuat laporan tentang kejadian wabah dan cara penanggulangan secara lengkap
2. Pembentukan Pusat Rehidrasi
Untuk menampung penderita diare yang memerlukan perawatan dan pengobatan.
Tugas pusat rehidrasi :
Merawat dan memberikan pengobatan penderita diare yang berkunjung.
Melakukan pencatatan nama , umur, alamat lengkap, masa inkubasi, gejala diagnosa dsb.
Memberikan data penderita ke Petugas TGC
Mengatur logistik
Mengambil usap dubur penderita sebelum diterapi.
Penyuluhan bagi penderita dan keluarga
Menjaga pusat rehidrasi tidak menjadi sumber penularan (lisolisasi).
Membuat laporan harian, mingguan penderita diare yang dirawat.(yang diinfus, tdk diinfus, rawat jalan, obat yang digunakan dsb.

Maag

Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.

Langsung ke: navigasi, cari
Maag atau radang lambung adalah gejala penyakit yang menyerang lambung dikarenakan terjadi luka atau peradangan pada lambung yang menyebabkan sakit. Penyebabnya bisa karena penderita makannya tidak teratur atau sebab lain. Maag juga bisa terjadi apabila si penderita telat makan, kemudian sewaktu makan si penderita maag makan terlalu banyak. Bagi penderita maag yang sudah parah, penyakit maag tersebut sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian. Maag bisa disembuhkan tetapi tidak bisa sembuh total, maag adalah penyakit yang ‘kambuh’ apabila si penderita tidak makan teratur, terlalu banyak makan, atau sebab lain. Tetapi maag dapat di cegah, yaitu dengan cara makan teratur, makan secukupnya, dan jangan jajan sembarangan .
Solusi penyakit maag tanpa mengobati
Kebanyakan orang sudah kenal dengan penyakit maag. Sehingga terkadang juga bisa mengantisipasinya bila terserang gejala penyakit ini. Dalam istilah kedokteran, penyakit maag disebut gastritis atau peradangan lambung. Untuk gejala yang lebih ringan sering disebut dengan dyspepsia.
Daerah Lambung yang Terkena
Gastritis terjadi pada organ lambung. Organ ini terletak di sebelah kiri rongga dada dengan posisi miring ke bawah, menjorok ke kanan mendekati ulu hati. Kadang-kadang orang yang terkena sakit ini akan menunjuk atau memegang perut sebelah kiri atau ulu hati, tepat dibawah tulang dada.
Di lokasi lambung inilah proses pencernaan makanan terjadi. Untuk selanjutnya diteruskan ke usus di bawahnya. Dalam proses pencernaan tersebut dikeluarkan beberapa cairan asam lambung untuk membantu proses penghancuran makanan.
Asam Lambung Berlebihan
Terjadinya gastritis atau peradangan lambung, pada awalnya karena asam lambung yang berlebihan. Asam lambung yang semula membantu lambung malah merugikan lambung. Asam lambung akan merusak dinding lambung itu sendiri, karena sifat asam yang korosif (mengikis). Faktor yang memicu produksi asam lambung berlebihan, diantaranya beberapa zat kimia, seperti alcohol, umumnya obat penahan nyeri, asam cuka. Juga beberapa makanan dan minuman yang bersifat asam,, makanan dengan bumbu yang bersifat asam dan sebagainya. Makanan yang pedas serta bumbu yang merangsang, semisal jahe, merica, juga akan memicu produksi asam lambung.
Faktor psikis atau kejiwaan seseorang bisa pula meningkatkan produksi asam lambung. Selain itu penyakit maag juga bisa disebabkan insfeksi bakteri tertentu, misalnya helicobacter pylori yang merupakan bakteri normal dalam lambung, yang dalam kondisi tertentu bisa menjadi abnormal. Yang akhirnya merangsang asam lambung. Gastritis juga bisa disebabkan alergi terhadap makanan tertentu, misalnya ikan, coklat dan lain-lain.
Keluhan dan Gejala
Pada awalnya, seseorang yang terserang penyakit ini mengabaikannya saja, yaitu rasa perih dan kembung di ulu hati. Kemudian berlanjut dengan mual dan disertai muntah. Pada saat ini, penderita baru menyadari sakitnya. Keadaan ini berlanjut dengan berkurangnya nafsu makan. Bila hal ini terus dibiarkan, akan berakibat semakin parah dan akhirnya asam lambung akan membuat luka-luka (ulkus) yang dikenal dengan tukak lambung. Muntah pun bisa disertai darah. Keadaaan gastritis akut (mendadak) juga bisa terjadi pada anak-anak yang menelan zat-zat kimia korosif, misalnya asam dan basa kuat. Pada umumnya zat ini terdapat pada cairan kebersihan rumahtangga maupun pestisida. Kerusakan akibat zat ini tidak hanya di lambung, tetapi juga di bibir, rongga mulut dan tenggorokan.
Bagaimana Solusinya?
Bila penyakit maag ini sudah disadari oleh penderitanya, sebenarnya sangat mudah mengatasinya. Artinya, tidak dibiarkan berlanjut terus sehingga menjadi tukak lambung. Prinsip penanganannya adalah diet atau pengaturan makan. Jangan biarkan perut lama dalam keadaan kosong. Keadaan kosong ini dapat mengakibatkan asam lambung yang sudah diproduksi tidak mempunyai bahan untuk dicerna tau digilas, dan pada akhirnya dinding lambung sendiri yang menjadi sasarannya.
Jangan terlalu banyak mengkonsumsi makanan atau minuman pedas dan asam. Hindari makanan berlemak, karena lemak memang sulit dicerna oleh lambung. Selain itu, tektur makanan sebaiknya lembut (lunak).
Sering-seringlah minum air putih, karena bisa mengurangi sifat asam dari makanan atau minuman tersebut. Kurangi mengkonsumsi minuman the, kopi atau soft drink. Porsi makanan sebaiknya tidak terlalu banyak, tetapisedikit dengan frekuensi sering.
Bila harus mengkonsumsi obat-obatan penahan nyeri (analgetik), maka sebaiknya diminum setelah makan dan tidak dalam keadaan kosong.
Bila disiplin dalam mengatur makanan ini, Insya Allah penyakit maag bisa membaik tanpa diobati. Seandainya perut masih melilit dan mual terus menerus, maka obat-obatan untul menetralkan asam lambung sangat membantu meringankan penderitaan. Misalnya, obat-obatan antasida. Bila dengan obat ini belum bisa teratasi, maka sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Kadang kala diperlukan obat penenang untuk mengobatinya.
Waspada Bagi Wanita Hamil Muda.
Wanita saat hamil muda yang sebelumnya mempunyai riwayat penyakit maag, sangat beresiko kambuh, apalagi saat mengidam.
Saat mengidam, terkadang ibu hamil muda tidak berselera makan, mual dan muntah (emesis gravidarium) akibat pengaruh hormone chorionic gonadotropin. Karena perut sering dalam keadaan kosong, maka sakit tidak bisa dihindari. Begitupun sebaliknya, penyakit maag yang diderita sebelumnya bisa memperburuk masa mengidam wanita hamil, yaitu mual muntah berlebihan (hiperemesis gravidarum). Oleh karena itu, hindari lebih dahulu makanan yang merangsang lambung. Selain itu, tablet penambah darah sementara jangan dikonsumsi dulu, mengingat obat ini juga mengiritasi lambung.
Pencegahan
Sangat mudahmenghindari penyakit maag. Yaitu tidak makan dan minum yang pedas maupun asam secara berlebihan, pola makanseimbang (tidak berlebihan lemaknya), dan teratur. Hindari berlebihan minum kopi, the, soft drink. Lebih aman dengan sering minum air putih.
Namun demikian, seorang bisa terserang penyakit maag karena pengaruh ras, keturunan dan kebiasaan makannya. Mungkin saja orang dengan ras tertentu sudah terbiasa dengan makanan yang merangsang, tetapi tidak ada keluhan lambung, misalnya suku Minang.
Bagi yang sudah menderita penyakit maag berat, jika harus memakan makanan yang dikelola secara missal (bersama) -misalnya dalam asrama, instansi hendaklah memperhatikan syarat makanan, seperti harus mudah dicerna, porsi makanan sedikit-sedikit tetapi sering, tidak merangsang lambung (missal pedas, asam, tektur keras), dapat mengeluarkan cairan lambung dan dapat menetralkan kelebihan asam lambung.
Satu hal yang juga perlu diperhatikan, bahwa ketenangan jiwa seseorang bisa mengurangi resiko sakit maag. Jadi, hadapilah kegiatan sehari-hari dengan tenang dan berserah diri kepada Allah. Dan Insya Allah, tidak hanya penyakit maag, penyakit lain pun bisa terhindar dari tubuh kita. Wallahu a’lam.
SEMBELIT
Sembelit ialah pergerakan usus yang tidak kerap atau yang tidak selesa. Pergerakan usus mungkin kecil, keras atau kering. Bilangan kali seseorang membuang air besar dalam sehari adalah berbeza. Ia mungkin 2-3 kali sehari atau sekali dalam 2-3 hari. Seseorang dikatakan mengalami sembelit jika ia membuang air besar hanya dua kali dalam seminggu atau kurang daripada itu dan dikaitkan dengan peneranan ketika membuang air besar. Sembelit adalah lebih biasa di kalangan wanita.
Gejala-gejala
* Najis adalah lebih kering dan keras dan adalah lebih susah untuk membuang air besar
 Meneran semasa membuang air besar
 Sakit semasa pergerakan usus
 Kekejangan di bahagian abdomen

Penyebab-penyebab
1. Sembelit Mudah
A. Stasis rektal, yang mungkin disebabkan oleh
- Tabiat buruk
- Sakit pada bahagian dubur
- Gangguan kesedaran kerana pelalian yang melampau.
B. Stasis kolon, yang mungkin diakibatkan oleh
- pengambilan makanan yang kurang (kekurangan residu selulos di dalam diet seharian)
- perubahan dalam pergerakan usus yang diakibatkan oleh ketidakfungsian endokrin
- contohnya, penggunaan ubat tertentu seperti zat besi, kodein

2. Sembelit organik
Ini mungkin disebabkan oleh
- Keadaan penyakit seperti kencing manis, ulser peptik dengan halangan, keadaan
kemurungan.
- Penyakit kolon, rektal atau pelvis.
- Tekanan ke atas rektum, contohnya semasa mengandung atau disebabkan oleh tumor
di bahagian pelvis.

Runding dengan doktor anda apabila:
 Sembelit muncul sebagai gejala baru selepas umur 40 tahun.
 Sembelit menjadi lebih sakit, teruk dan lebih kerap.
 Terdapat darah di dalam najis – Najis berwarna gelap dan kelihatan seperti tar.
 Terdapat perubahan di dalam pergerakan usus. Sembelit berselang-seli dengan cirit-
birit.
 Sembelit tidak beransur pulih dengan suai-perubatan.


Penanganan
Doktor haruslah dirunding untuk mengenalpasti penyebab sembelit yang kronik
 Sembelit transit perlahan – (disebabkan oleh pengambilan diet beresidu rendah), boleh
dirawat dengan mengubah kepada diet yang tinggi dalam serat, dengan melebihkan
pengambilan cecair dan senaman yang kerap. Makanan yang tinggi dalam serat ialah
bran, buah-buahan kering, kekacang dan pasta. Sayur-sayuran dan buah-buahan
mengandungi selulos tak-terserap dan pektin yang juga berguna di dalam perawatan
sembelit.
 Sediaan famakologi iaitu agen penghasil-pukal seperti metil selulos dan sekam
isphagula yang berguna bila diet sendirian tidak dapat melegakan gejala sembelit.
 Laksatif osmotik, contohnya magnesium sulfat atau magnesium hiroksida adalah juga
berguna.
 Laksatif perangsang – meningkatkan pergerakan usus, contohnya, senna
 Pelembut najis, contohnya cecair parafin, merupakan langah jangka pendek untuk
membantu melembutkan najis dalam penyakit dubur.
 Agen prokinetik, contonya cisapride, yang memendekkan waktu peredaran usus.

Corak Hidup Baru
Pemakanan
- lebihkan serat dalam pemakanan harian anda.
- Minum 6-8 gelas cecair dalam sehari, contohnya jus, air, teh, kopi

Senam
- mula program penyenaman yang baru atau sambung semula sukan yang anda telah
minati dahulu.

Tabiat
- Buang air besar selalu dan jangan tak perendahkan dorongan untuk membuang air besar
- Kawal tekanan dan belajar untuk beristirehat.
- Jangan memberi tekanan yang terlalu banyak pada latihan tandas kanak-kanak.
- Jangan suai-ubat dengan terlalu banyak antasid.

Sembelit tidak harus ditakperendahkan dan harus dirawat pada peringkat awal apabila penyebab masalahnya diketahui selepas dibincang dengan doktor anda.

Istilah Sembelit

Sembelit atau diistilah medisnya disebut dengan konstipasi merupakan salah satu masalah gangguan pencernaan yang sering ditemukan. Sebenarnya yang dimaksud sembelit itu sendiri adalah gangguan dalam pengeluaran feses (kotoran) dengan frekuensi yang tidak seperti biasanya. Gangguan itu biasanya disebabkan karena feses yang keras sehingga mempersulit keluarnya feses tersebut. Kadang dapat diartikan perasaan tidak dapat mengeluarkan feses secara sempurna.
Sebenarnya yang termasuk dalam kriteria buang air besar yang normal adalah dengan batasan dari 3 kali dalam sehari hingga tiga kali dalam seminggu. Jadi tidak harus sekali sehari, walaupun itu yang baik dilakukan. Seseorang akan mulai mengalami konstipasi bila buang air besarnya jauh berkurang dari yang biasa terjadi.
Apa yang dapat menyebabkan seseorang mengalami sembelit?
Semakin tua usia seseorang, sembelit semakin mudah terjadi. Sekitar sepertiga orang yang telah berusia di atas 65 tahun, mengalami sembelit. Selain itu banyak hal yang dapat menyebabkan sembelit seperti:
  • kurangnya mengkonsumsi cairan.
  • kurang bergerak (olahraga).
  • kurang mengkonsumsi makanan berserat.
  • kebiasaan menunda buang air besar.
  • efek samping obat-obatan tertentu.
  • kondisi tubuh tertentu seperti kehamilan, penyakit seperti hipotiroid, diabetes, parkinson, cedera tulang belakang, tumor usus besar dan sebagainya.
Bila kita mengalami sembelit maka akan terasa mengganggu, belum lagi akibat-akibat (komplikasi) yang dapat terjadi seperti dapat terjadi wasir (ambeien), prolapsus rektum (bagian dalam poros usus keluar dari dubur), robeknya saluran dubur yang menyebabkan rasa nyeri dan sebagainya.
Solusi
· Sembelit bisa diatasi dengan memperbaiki pola hidup, makan dan olahraga teratur, mengkonsumsi makanan berserat seperti buah-buahan dan sayur-sayuran, dan membiasakan buang air besar secara teratur. Selain itu, tidur yang cukup dan minum air sekurangnya enam sampai delapan gelas sehari.
· Jika sangat diperlukan, dapat menggunakan pencahar. Ada empat macam obat pencahar, yaitu pencahar yang menyebabkan saluran pencernaan penuh sehingga menimbulkan rangsangan buang air besar, pencahar yang merangsang, pencahar yang melunakkan feses, dan pencahar yang menyerap cairan. Pemakaian obat ini disesuaikan dengan penyebab sembelit. Pencahar dapat digunakan dengan dua cara, yaitu diminum atau dimasukkan melalui rektum (dubur) Pemakaian yang terus menerus tidak dianjurkan.
· Mengkonsumsi suplemen serat dapat melunakkan feses, dan membantu buang air secara teratur. Namun sebaiknya suplemen serat digunakan setelah berkonsultasi dengan dokter. Bila Anda mengkonsumsi suplemen serat, pastikan untuk minum 10 gelas air setiap hari, jika tidak konstipasi justru memburuk. Konsumsi suplemen serat secara bertahap demi menghindari pembentukan gas perut.
Artikel : Sembung (Blumea balsamifera [L.] DC.)
Tanaman ini termasuk familia Asterceae. Tumbuhan ini banyak di tempat terbuka sampai agak terlindung di tepi sungai dan tanah pertanian. Dapat tumbuh di tanah berpasir atau yang agak basah sampai pada ketinggian 2.200 meter di atas permukaan laut.
Tumbuhan ini dapat dikembangkan melalui biji atau pemisah tunas akar.
Mengandung minyak asiri (ngai kamfer), zat bergetah (kapur barus), borneol, sineol, limonene, asam palmitin, myristin, alcohol, sesquiterpen, dimetileter khlorasetofenon, tanin, pirokatechin, glikosida.
Nama lainnya : Baccharis salvia Lour.; Conyza balsamifera L.; Pluchea balsamifera (L.) Less.; sembung, capa (Melayu); sebung, sebung utan (Sunda); sembung, sembung gantung, sembung gula, sembung kuwuk, sebung legi, sembung mingsa, sembung langu, sembung lelet (Jawa); kamandhin (Madura); sembung (Bali); ai na xiang (Cina); dai bi, dai ngai (Thailand); ngai champora (Inggris).
Kegunaan :
Diare, Segenggam daun sembung segar dicuci, potong-potong, rebus dengan 3 gelas air sampai airnya tersisa 1,5 gelas, tambahkan madu, minum 3 kali sehari, masing-masing ½ gelas.
Haid tidak teratur, perut kembung. Cuci 20 gram daun sembung segar lalu potog-potong, rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa ¾ nya, beri madu, minum sehari 3 kali, masing-masing ¾ gelas.
Nyeri haid. a> Lima lembar daun sembung segar dan 5 biji ke daun yang telah dipanggang dan dihaluskan direbus dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa setengah, dinginkan, minum. b> akar sembuh dan seluruh tumbuhan ginjean (Leonorus Sibiricus) masing- masing 30 gram dicuci, potong-potong, tambahkan gula merah, rebus dengan 3 gelas air bersih smpai tersisa 1,5 gelas, dinginkan, saring, minum dua kali sehari asing-masing ¾ gelas.
Rematik sendi. Akar sembung 30 gram dan daun gandarusa 60 gram dicuci, potong-potong rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas, dinginkan, saring, minum 2 kali sehari masing-masing ½ gelas.
Demam. Sebanyak 15 gram daun sembung segar direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit, dinginkan, saring, lalu hasilnya diminum 2 kali sehari.
Kurang nafsu makan. Akar sembung dari tumbuhan yang belum berbunga sebanyak 30 gram dipotong-potong, seduh dengan secangkir air panas, dinginkan, saring, minum semua.
SAMBUNG NYAWA
KEGUNAAN DI MASYARAKAT
Batang tanaman Sambung nyawa sering digunakan untuk menurunkan demam. Sambung nyawa juga digunakan dalam upaya penyembuhan penyakit ginjal, disentri, infeksi kerongkongan, di samping itu digunakan pada upaya menghentikan pendarahan, mengatasi tidak datang haid dan gigitan binatang berbisa.
Umbi untuk menghilangkan bekuan darah (haematom), pembengkakan, patah tulang, dan pendarahan setelah melahirkan.
CARAPEMAKAIAN DI MASYARAKAT
Untuk mengatasi gigitan ular/serangga digunakan dan umbi tumbuhan Sambung nyawa 1 batang, kunyit besar, telur ayam, 1 biji. Kunyit dikupas, dicuci kemudian ditumbuk bersaa bahan lain hingga lembut. Tempelkan pada luka dan dibalut dengan air bersih.
Untuk mengatasi muntah darah/pendarahan rahim digunakan pohon Sambung nyawa dan umbinya 1 batang, kunyit 1 jari, kayu secang (tua) yang telah diserut ¼ genggam. Kunyit dikupas, diiris tipis, kemudian direbus bersama bahan lainnya dengan air 2 gelas hingga tinggal 1,5 gelas. Angkat dan saring, diminum 2 kali sehari ½ gelas.
Untuk penyembuhan bisul digunakan daun Sambung nyawa segar 8 gram, dicuci, ditumbuk sampai lumat. Kemudian ditempelkan pada bisul.
BRATAWALI
Nama latin : Tinospora tuberculata Beumee
Nama daerah : Andowali; Antawali; Putrawali; Daun gadel
Deskripsi tanaman : Perdu memanjat. Batang sebesar jari manis, dengan banyak mata dan kutil, tidak beraturan, pahit tidak keras dan berair. Daun berbentuk jantung atau panah dengan tangkai panjang dan besar. Bunga berwarna hijau muda, tiga seuntai dalam lembaga dan tidak sempurna. Buah terdapat dalam tandan berwarna merah muda.
Habitat : Tumbuh liar di hutan dan di ladang.
Bagian tanaman yang digunakan : Batang; Daun.
Kandungan kimia : Pikoretine; Alkaloida; Berberin; Columbine.
Khasiat :Antipiretikum; Tonikum; Antiperiodikum; Diuretikum; Antidiabetik.
Nama simplesia : Tinosporae Caulis.
Resep Tradisional :
Demam :
Batang Bratawali 3 g; Daun sembung 6g; Daun kumis kucing 4 g; Rimpang lengkuas 4 g; Air 110 ml; Dipis, direbus atau pil, Diminum 1 kali sehari sebanyak 50 ml.
Rematik
Batang bratawali 2 g; Rimpang kencur 7g; Biji seledri 2 g; Daun jambu monyet muda 5 g; Air 110 ml, Dibuat infus atau dipipis, diinum 1 kali sehari 100 ml, apabila dibuat pipisan diminum 1 kali sehari ¼ cangkir.
Gatal-gatal :
Batang bratawali secukupnya; Air 1 periuk, Direbus sampai mendidih selama 15 menit, Digunakan untuk merendam diri, terutama pada bagian yang gatal.
KUNYIT
Belakangan, semboyan back to nature memang marak didengungkan, khususnya di dunia kesehatan dan kecantikan. Karena perkembangan zaman, sering sekali orang melupakan produk-produk tradisional memiliki banyak manfaat yang lebih aman bagi manusia, salah satunya kunyit.
Kunyit pun memliki segudang manfaat. Selain untuk bumbu dapur, kunyit juga mampu digunakan untik obat tradisional baik menjaga kesehatan maupun kecantikan. Apa saja kandungan yang ada dalam kunyit dan bagaimana cara memanfaatkannya?
Kunyit sejak dulu diyakini memiliki manfaat yang besar dalam kehidupan. Kunyit pun identik dengan kecantikan tubuh. Pasalnya, para putra-putri keraton yang memiliki kulit cerah dan mulus kerap menggunakan perawatan tradisional yang salah satunya berbahan dasar kunyit. Di negara-negara seperti India, Cina, Srilanka, kunyit menjadi komoditi berharga yang dibudidayakan secara serius, karena besarnya permintaan pasar terhadap kunyit dan tentu menjadi ladang uang yang besar bagi mereka.
Kunyit yang dalam bahasa saintifiknya bernama Curcuma Domestica Val biasa digunakan oleh masyarakat kita sebagai bumbu dapur untuk memberi warna kuning pada masakan. Namun dibalik pesona warnanya, kunyit memberikan tawaran jauh lebih berharga karena khasiat yang dikandungnya. Penduduk Indonesia juga sudah tidak terlalu asing dengan penggunaan kunyit sebagai obat.
Di Indonesia, kunyit mudah tumbuh hampir di seluruh wilayah, seperti Sumatra, Jawa, Kalimantan, kepulauan Maluku, dan Irian. Kemampuannya mengobati berbagai jenis penyakit dan ekspansinya di dunia kecantikan, membuat kunyit semakin dicari. Rempah yang banyak digandrungi para ibu untuk mewarnai masakannya, kini juga turut digandrungi para pakar kesehatan dan kecantikan.
Meski kunyit sudah dikenal sejak dulu sebagai campuran jamu yang merupakan warisan nenek moyang, namun penggunaan kunyit tidak sesemarak saat ini. Hal ini dilatar belakangi oleh animo masyarakat terhadap pengobatan alamiah. Masyarakat mulai menyadari bahwa apapun bersumber dari alam, akan memberi manfaat yang aman. Selaras dengan alam adalah cara bijak untuk menjalankan kehidupan. Kira-kira begitulah semboyannya. Saat obat-obat kimia yang dibuat dengan teknologi modern ternyata terbukti sering memberi efek negatif, industri farmasi mulai mengembalikan peran alam bagi kesehatan.
“Obat herbal sangat aman untuk digunakan dan tidak mengandung efek samping, berbeda dengan obat kimia sebagai zat aditif yang lebih rentan dengan efek samping,” ungkap dr Erna Cipta Fahmi, pakar herbal.
Cara kerja obat herbal berbeda dengan obat konvensional. Obat konvensional sifatnya menekan gejala yang muncul, sedangkan obat herbal lebih bersifat menstimulasi, memberdayakan, dan membangun sistem pertahanan tubuh. Obat herbal bertumpu pada penyebab dan tidak sekedar menghilangkan gejala yang muncul, jadi lebih ampuh dan aman.
Kunyit merupakan salah satu obat herbal yang kaya khasiat, baik bagi kesehatan maupun kecantikan. Selain itu, kunyit juga digunakan untuk mengobati berbagai jenis penyakit.
“Kunyit mengandung zat seperti anti radang, antiseptik dan pencegah kanker. Sebagai zat anti radang, antiseptik dan pencegah kanker. Sebagai zat anti radang, kunyit berkhasiat untuk mengobati gatal-gatal pada kulit, kista bahkan kanker rahim,” ujar dr Erna.
Selain itu, kunyit juga merupakan herbal yang berfungsi sebagai imunostimulan untuk menjaga keseimbangan stamina.
“Kunyit dapat dicampur dengan jenis obat herbal lainnya tanpa menimbulkan efek samping, meski dikonsumsi setiap hari. Misalnya dalam bentuk jamu. Kunyit juga berkhasiat untuk menghilangkan maag, keputihan dan peluruh darah haid agar cepat selesai, serta menghilangkan rasa nyeri saat haid,” tambahnya.
Untuk keputihan, anda dapat menggunakan dua rimpang kulit, satu genggam daun beruntas, satu gagang buah asam, sepotong gula kelapa atau aren. Semua bahan direbus hingga mendidih dengan menggunakan satu liter air kemudian disaring. Minumlah secara rutin satu gelas sehari.
Dalam farmakologi China dan pengobatan tradisional lain disebutkan bahwa tumbuhan ini memiliki sifat menghentikan pendarahan, anti inflamasi, dan menambah nafsu makan. Hasil penelitian menunjukkan, tanaman ini bersifat anitineoplastic (merusak pembentukan ribosom pada sel kanker atau menghambat pertumbuhan sel kanker). Bagian yang digunakan untuk pengobatan ini adalah rimpang dan daun. Bahkan hasil penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa kunyit juga ampuh untuk mengusir Virus Avian Influenca atau yang kita kenal dengan virus Flu Burung.
Ada beragam cara penggunaan kunyit bagi kesehatan. Misalnya, untuk mengobati luka koreng, lebam atau gatal-gatal. Masalah ini dapat diatasi dengan menggunakan kunyit yang ditumbuk dan dicampur dengan minyak, lalu dioleskan di area yang bermasalah. Khusus wanita, untuk merangsang pengeluaran ASI saat menyusui dapat menggunakan pupuk kunyit yang disapukan pada payudaranya. Dan masih banyak lagi cara pengobatan dengan kunyit ini.
Tanaman ini termasuk familia Zingiberceae.
Kandungan : kurkumin, minyak atsiri.
Kegunaan : Sakit maag. Seibu jari rimpang kunyit dicuci, parut, beri sedikit air, peras. Minum 2 kali sehari, pagi sebelum makan dan malam sebelum tidur.
Demam. Seibu jari rimpang kunyit dicuci, parut, beri sedikit air, peras. Beri sesendok makan madu asli dan kuning telur ayam kampung. Kocok, minum sekaligus.
Batuk. Sekelingking kunyit, jahe, parut lalu seduh dengan air. Saring dan tambahkan gula batu dan air perasan jeruk nipis. Minum 2 kali sehari.
Diare. Sari kunyit, air kapur, beberapa tetes sari pinang (boleh tidak dipakai). Minum sekaligus.
Sembelit. Seibu jari kunyit tua, cuci, lumatkan, rebus dengan segelas air, tambahkan segenggam daun asam segar (boleh diganti air asam jawa), didihkan, biarkan 5 menit, saring. Minum sekaligus sehari.
Eksem. Seibu jari kunyit tua, cuci, parut, tabahkan sesendok air kapur sirih dan beberapa tetes air jeruk nipis, oleskan ke bagian tubuh yang eksem.
Gatal-gatal. Sekelingking kunyit, 2 kemiri dibakar, lumatkan sampai halus, oleskan pada bagian tubuh yang gatal. Lakukan 2 kali sehari.
Jerawat. Seibu jari kunyit, cuci, iris halus, seduh dengan segelas air, beri sesendok makan gula pasir. Minum air kunyit dengan tapai singkong setiap hari.
b> Sebuku jari kulit dicuci, kupas, lalu kunyah-kunyah. Telan sarinya, ampas dibuang.
Keputihan. 3 rimpang kunyit dicuci, parut, beri air, 5 pucuk daun beluntas dicuci, tumbuk dan beri air. Air parutan kunyit dan air tumbukan daun beluntas diberi sedikit air asam dan gula aren. Minum sebelum tidur selama 7-10 hari ½ gelas.
Anyang-anyangan. 3 rimpang kunyit dicuci, parut, beri air, 5 pucuk daun beluntas dicuci, tumbuk dan beri air. Air parutan kunyit dan air tumbukkan daun beluntas diberi sedikit air asam.
Diabetes. Seibu jari kunyit dicuci, iris-iris, beri ½ sendok teh garam, rebus dengan seliter air. Setelah air mendidih, saring. Minum setiap hari ½ gelas.
Amandel. Seibu jari diparut, seduh dengan segelas air, beri perasan air jeruk nipis dan sesendok makan madu. Minum sekali sehari.
Borok. Sehelai daun kunyit, olesi dengan minyak kelapa, panggang, setelah agak dingin tempelkan pada luka.
Anemia. Setelunjuk kunyit dicuci, parut, beri air sedikit, peras. Telur ayam kampung dikocok, beri perasan kunyit dan sedikit madu. Minum 2 kali sehari.
Mengenal Jenis-jenis Pil
Diproduksi secara illegal di laboratorium dan dibuat dalam bentuk tablet dan kapsul. Ekstasi akan mendorong tubuhmu untuk melakukan aktivitas yang melampaui batas maksimum dari kekuatan tubuhmu sendiri. Dan akibat aktivitas yang berkepanjangan dan yang berlebihan ini, maka tubuhmu akan mengalami kekurangan cairan.
Ada beberapa pemakai ekstasi yang akhirnya meninggal dunia karena terlalu banyak minum akibat rasa haus yang amat sangat.Zat-zat kimia yang berbahaya sering dicampur dalam tablet atau kapsul ekstasi. Zat-zat ini menyebabkan munculnya suatu reaksi yang buruk pada dirimu. Dan dalam beberapa kasus, reaksi dari zat-zat ini akan menimbulkan kematian. Pengguna ekstasi sering harus minum obat-obatan lainnya untuk menghilangkan reaksi buruk yang timbul pada dirinya. Dan hal ini menyebabkan denyut nadimu menjadi cepat, serta akan menimbulkan paranoia dan halusinasi.
Akibat lainnya dari penggunaan ekstasi ini adalah : timbulnya diare, rasa haus yang amat sangat, hiperaktif, sakit kepala dan pusing-pusing, gemetar tak terkontrol, denyut nadi yang sangat cepat, mual dan muntah, serta kehilangan selera makan. Ekstasi dikenal dengan sebutan inex, I, kancing, dll.
Adalah sejenis obat-obatan yang biasanya berbentuk pil, kapsul dan serbuk yang dapat memberikan rangsangan bagi perasaaan manusia. Salah satu jenis amphetamine, yakni methamphetamine, sering menjadi terikat secara mental kepada obat-obatan ini. Tingkah laku yang kasar dan tak terduga, merupakan hal biasa bagi pemakai kronis.
Jika kamu menggunakan amphetamine, maka amphetamine ini akan merangsang tubuhmu melampaui batas maksimum dari kekuatan fisikmu. Dan kamu akan tetap merasa sangat aktif walaupun sebenarnya tubuhmu sudah sangat lelah. Apabila tubuhmu tidak dapat lagi menanggung beban ini, maka kamu dapat jatuh pingsan dan dapat mati karena kelelahan. Jika kamu menggunakan amphetamine ini, maka hidupmu akan berakhir dalam suatu dunia yang sepi, terpisah dari orang lain, sering melihat dan melihat hal yang aneh-aneh, dan hubunganmu dengan keluarga dan teman-teman akan menjadi rusak.
kibat-akibat lainnya jika kamu menggunakan obat-obatan ini adalah : penurunan berat badan, ketakutan, kelihatan seperti kurang tidur, tekanan darah tinggi, denyut nadi yang tidak beraturan, paranoia yang mendalam, pingsan karena kelelahan yang amat sangat. Amphetamine dikenal juga dengan sebutan â€Å“Amphetâ€�. Jenis-jenisnya adalah ekstasi, speed, whiz, dll. Jenis-jenis metamphetamine adalah : ice, shabu-shabu, dll.

Mengenal Jenis-Jenis Pil Kontrasepsi

Kontrasepsi adalah pencegahan kehamilan atau pencegahan konsepsi. Untuk mencapai tujuan tersebut, berbagai cara dapat dilakukan, antara lain penggunaan pil KB/ kontrasepsi oral, suntikan atau intravaginal, penggunaan alat dalam saluran reproduksi (kondom, alat kontrasepsi dalam rahim/implan), operasi (tubektomi, vasektomi) atau dengan obat topikal intravaginal yang bersifat spermisid.
Dari sekian banyak cara tersebut, penggunaan obat oral termasuk cara yang paling banyak digunakan karena sudah lama dikenal dan efektivitasnya sebagai kontrasepsi cukup tinggi.
Ada 4 pil kontrasepsi oral:
1. Pil Kontrasepsi Oral Tipe Kombinasi
Terdiri dari 21-22 pil kontrasepsi oral dan setiap pilnya berisi derivat estrogen dan progestin dosis kecil, untuk pengunaan satu siklus. Pil kontrasepsi oral pertama mulai diminum pada hari pertama perdarahan haid, selanjutnya setiap pil 1 hari 1 pil selama 21-22 hari.
Umumnya setelah 2-3 hari sesudah pil kontrasepsi oral terakhir diminum, akan timbul perdarahan haid, yang sebenarnya merupakan perdarahan putus obat.
Penggunaan pada siklus selanjutnya, sama seperti siklus sebelumnya, yaitu pil pertama ditelan pada hari pertama perdarahan haid.
2. Pil Kontrasepsi Oral Tipe Sekuensial
Terdiri dari 14-15 pil kontrasepsi oral yang berisi derivat estrogen dan 7 pil berikutnya berisi kombinasi estrogen dan progestin. Cara penggunaannya sama dengan tipe kombinasi. Efektivitasnya sedikit lebih rendah dan lebih sering menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan.
3. Pil Kontrasepsi Oral Tipe Pil Mini
Hanya berisi derivat progestin, noretindron atau norgestrel, dosis kecil, terdiri dari 21-22 pil. Cara pemakaiannya sama dengan cara tipe kombinasi.
4. Pil Kontrasepsi Oral Tipe Pil Pascasanggama (Morning After Pill)
Berisi dietilstilbestrol 25 mg, diminum 2 kali sehari, dalam waktu kurang dari 72 jam pascasanggama, selama 5 hari berturut-turut.
Pil Kontrasepsi Oral di Pasaran
Umumnya pil kontrasepsi oral di pasaran terdiri dari 28 pil kontrasepsi, biasanya 7 diantaranya berisi plasebo (zat netral). Hal ini dilakukan untuk mendisiplinkan pemakaian pil kontrasepsi oral.
Pil kontrasepsi oral selain untuk mencegah kehamilan juga untuk mengatur haid agar teratur.
Ada juga pil kontrasepsi oral yang menggunakan bahan yang tidak menimbulkan efek samping berat badan naik, tulang keropos. Produk tertentu pil kontrasepsi oral juga menjanjikan kehalusan kulit pada pemakainya.
Semua kembali kepada pilihan anda dan dokter yang menangani permasalahan ini.

PIL JADI TREND

Meskipun data SDKI 1997 menyebutkan pil KB merupakan jenis kontrasepsi dengan ranking kedua digunakan oleh PUS, pengamatan di lapangan menunjukan pil KB lebih banyak dipakai dibandingkan jenis kontrasepsi lain. Salah satu penyebabnya adalah biaya yang dikeluarkan untuk pembelian pil relatif lebih murah. “Penggunaan Pil KB merupakan yang paling ekonomis,” kata Dr. Okky.
Hal senada juga diungkapkan oleh Nurdaniah, bidan yang selain sehari-hari bertugas di Rumah Sakit Muhammadiyah Taman Puring Jakarta Selatan dan juga membuka praktek pemeriksaaan kehamilan dan konsutasi dan pemasangan alat kontrasepsi di rumahnya. Menurut Nurdaniah, kebanyakan peserta KB yang ditanganinya cendrung memilih pil ketimbang injeksi apalagi IUD.
Tren penggunaan pil KB ini juga dibenarkan oleh Kiswanto, Institusional Manajer PT Organon Indonesia, salah satu supplier alat-alat KB. Ia mengakui setidaknya penjualan Pil KB Organon sepanjang tahun 2001 mengalami peningkatan sebesar 15 persen dan diperkirakan penjualan tahun 2002 ini akan melejit menjadi 20 persen.
Besarnya potensi pasar pil KB di Indonesia mengundang perusahaan farmasi saling berkompetisi memperebutkan pasar. Produk luar negeri pun berebut masuk ke pasaran Indonesia. Contohnya di tahun 2001 lalu, pil KB buatan Cina berhasil memenangkan tender dan turut bermain dengan harga yang sangat bersaing.
Kemasan pil KB juga semakin berkualitas dan semakin meminimalkan efek samping. Contohnya, PT Organon Indonesia belakangan ini mengeluarkan pil KB baru seperti Marvlon 28, Mercilon 28 maupun Exluton dengan kualitas yang lebih unggul. Produk-produk ini dibuat dari generasi bahan baku pil KB generasi ketiga yang berasal dari akar tumbuh-tumbuhan.

Pil

Ada tiga macam pil kontrasepsi yaitu: mini pil, pil kombinasi, dan pil pascasenggama. Selain mencegah terjadinya ovulasi, pil juga mempunyai efek lain terhadap traktus genitalis. Efeknya berupa perubahan-perubahan pada lendir serviks, sehingga menjadi kurang banyak dan kental. Dengan demikian sperma tidak bisa memasuki rongga rahim.Yang umum dipakai adalah pil kombinasi antara estrogen dan progesteron. Pil terbuat dari hormon sintetik.
Walau macamnya banyak tersedia dipasaran dan tingkat efektivitasnya sangat tinggi, tidak semua perempuan dapat menggunakan pil kombinasi untuk kontrasepsi. Keadaan yang tidak diperbolehkan menggunakan pil KB adalah:
  1. Perempuan yang mempunyai tumor yang dipengaruhi oleh estrogen
  2. Perempuan yang menderita penyakit hati yang aktif, baik akut maupun menahun
  3. Perempuan yang pernah menderita trombophlebitis, tromboemboli, dan kelainan cerebro-vaskuler
  4. Perempuan yang mempunyai penyakit diabetes melitus
  5. Perempuan yang mengalami depresi, migren, mioma uteri, hipertensi, oligomenorea. (Khusus untuk kondisi ini bersifat relatif dan pemberian pil kombinasi bagi perempuan yang mengalami kelainan-kelainan ini harus di diawasi secara teratur, sedikitnya sekali dalam tiga bulan).
SEDATIF-HIPNOTIK (Benzodiazepin/BDZ)
Sedatif (obat penenang) dan hipnotikum (obat tidur). Nama jalanan BDZ antara lain BK, Lexo, MG, Rohip, Dum. Cara pemakaian BDZ dapat diminum, disuntik intravena, dan melalui dubur. Ada yang minum BDZ mencapai lebih dari 30 tablet sekaligus. Dosis mematikan/letal tidak diketahui dengan pasti. Bila BDZ dicampur dengan zat lain seperti alkohol, putauw bisa berakibat fatal karena menekan sistem pusat pernafasan. Umumnya dokter memberi obat ini untuk mengatasi kecemasan atau panik serta pengaruh tidur sebagai efek utamanya, misalnya aprazolam/Xanax/Alviz.
  • Akan mengurangi pengendalian diri dan pengambilan keputusan.
  • Menjadi sangat acuh atau tidak peduli dan bila disuntik akan menambah risiko terinfeksi HIV/AIDS dan hepatitis B & C akibat pemakaian jarum bersama.
Obat tidur/hipnotikum terutama golongan barbiturat dapat disalahgunakan misalnya seconal.
  • Terjadi gangguan konsentrasi dan keterampilan yang berkepanjangan.
  • Menghilangkan kekhawatiran dan ketegangan (tension).
  • Perilaku aneh atau menunjukkan tanda kebingungan proses berpikir.
  • Nampak bahagia dan santai.
  • Bicara seperti sambil menelan (slurred speech).
  • Jalan sempoyongan.
  • Tidak bisa memberi pendapat dengan baik.
Codein
Codein termasuk garam / turunan dari opium / candu. Efek codein lebih lemah daripada heroin, dan potensinya untuk menimbulkan ketergantungaan rendah. Biasanya dijual dalam bentuk pil atau cairan jernih. Cara pemakaiannya ditelan dan disuntikkan.
Demerol
Nama lainnya adalah Demerol adalah pethidina. Pemakaiannya dapat ditelan atau dengan suntikan. Demerol dijual dalam bentuk pil dan cairan tidak berwarna.
Artikel : Epidemiologi dari Kolera hingga “Avian Influenza”
Stefanus Lawuyan
CHINA membantah tuduhan jurnal New Scientist sebagai sumber flu burung yang kini menjangkit pada 10 negara Asia (Kompas, 30/1/2004). Ingatan kita kembali ketika tahun lalu SARS merebak ke seluruh dunia dan menimbulkan kepanikan luar biasa. PETAKA dimulai tanggal 21 Februari 2003 ketika seorang dokter dari Kota Guangzhou di Provinsi Guangdong menderita gejala keluhan pada saluran pernapasan saat tinggal di sebuah hotel di Hongkong. Melalui kontak dengan tidak kurang dari 16 tamu lainnya yang tinggal satu lantai, penyakit ini kemudian menyebar ke Singapura, Kanada, dan Vietnam.
Pandemi tidak dapat dihindarkan. Tercatat tidak kurang dari 30 negara telah melaporkankasus ini, dengan jumlah kasus mencapai 8.422 dan menyebabkan 916 orang tewas sampai 7 Agustus 2003, sebelum pandemi ini kemudian mereda.
Ternyata kemudian, dari penyelidikan epidemiologis, diduga kuat bahwa kasus pertama sindrom pernapasan akut parah (SARS) berawal di Kota Fushan di Provinsi Guangdong pada tanggal 16 November 2002, juga di China.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pelajaran yang dapat dipetik dari malapetaka tersebut adalah kelemahan sistem kesehatan dari suatu daerah dapat menyebabkanpenyebaran suatu penyakit secara global dan menimbulkan malapetaka yang hebat.
Di kebanyakan daerah di negara kita, pembahasan bidang kesehatan selalu dikonotasikansebagai pelayanan terhadap orang sakit di pusat kesehatan masyarakat atau rumah sakit.
Tidak heran apabila alokasi dana pemerintah lebih banyak diprioritaskan pada pelayanan kesehatan untuk mengobati orang sakit. Hal ini pada akhirnya membawa dampak pula terhadap tingginya minat dokter untuk menekuni bidang spesialisasi klinik daripada bidangepidemiologi, dan manajemen yang berkembang pesat adalah manajemen perumahsakitan,melupakan peran penting dari epidemiologi sebagai bagian penting dari sistem kesehatan disuatu daerah.
Epidemiologi merupakan suatu studi yang menyangkut pengukuran frekuensi penyakit,distribusinya, serta faktor-faktor yang menyebabkan penyakit tersebut (Hennekens dan Buring). Diawali sejak lebih dari 2.000 tahun yang lalu, ketika Hippocrates mengemukakan pemikirannya bahwa lingkungan dapat berpengaruh terhadap terjadinya suatu penyakit, tetapi baru pada abad ke-19 pendataan distribusi penyakit dilaksanakan secara luas, salah satunya adalah hasil jerih payah Dr John Snow.
John Snow
John Snow (1813-1858), seorang dokter di London, sebenarnya lebih dikenal di bidang anestesi karena perannya membantu Ratu Victoria melahirkan kedua putranya denganmenggunakan kloroform. Namun, berkat minat dan upayanya selama bertahun-tahun mencatat, mengamati, dan memetakan kejadian wabah kolera di daerahnya yang kemudian dibukukan dan diterbitkannya sendiri dengan judul On the Mode of Communication of Cholera, namanya dikenang hingga kini. Penelitiannya menjadi mahakarya klasik di bidang epidemiologi dan berbagai kajian tentang penelitiannya masih ditulis oleh para ahli dibeberapa jurnal kedokteran terkemuka hingga kini.
Pada masa-masa itu yang menjadi masalah sosial yang utama adalah wabah kolera, yang cara penularannya belum diketahui. Penyakit ini secara berkala melanda Benua Eropa dan menimbulkan angka kematian yang tinggi. Setelah mewabah Benua Eropa secara hebat pada tahun 1832, penyakit ini kemudian mengancam Kota London pada tahun 1848 dan 1853.
Snow membuat catatan-catatan tentang kejadian kasus dan kematian yang terjadi sertaberusaha merangkainya mencari jawab terhadap penyakit kolera ini.
Dalam epidemi tahun 1848, kematian karena kolera terutama dijumpai di daerah selatanSungai Thames dan semakin berkurang pada daerah yang semakin jauh dari sungai.
Banyaknya kematian ditemukan terutama pada daerah yang kebutuhan airnya dipasok olehdua perusahaan air (minum) swasta, Southwark and Vauxhal Water Company dan LambethWater Company.
Kedua perusahaan tersebut mendistribusikan air yang diambil dari Sungai Thames melaluijaringan pipa ke rumah-rumah penduduk. Persaingan di antara kedua perusahaan tersebut membuat jaringan pipa yang berada di sebelah selatan Kota London kala itu dapat dikatakan semerawut, dan merupakan salah satu faktor yang menyulitkan Snow dalam penelitiannya.
Hal-hal inilah yang dapat dihasilkan dari pengamatan Snow, sampai kejadian epidemi berikutnya pada tahun 1853. Sementara itu, antara tahun 1848 sampai 1853, dapat dikatakanLondon bebas dari kolera.
Ketika wabah kolera kembali menjangkiti Kota London pada bulan Juli 1853, Snow kembalimelakukan penyelidikan di daerah selatan Sungai Thames seperti kejadian epidemi yang lalu.john Snow mendatangi rumah-rumah yang terkena musibah dan mengadakan penelitiantentang sumber air yang digunakan dalam rumah-rumah itu.
Menurut catatannya, jumlah kematian pada rumah yang mendapat distribusi dari Southwarkand Vauxhall Company jauh lebih besar daripada yang mendapat distribusi baik dari Lambeth Company maupun dari perusahaan lainnya ataupun dari sumber air lainnya, sepertidari sumur. Berdasarkan pengamatannya selama itu, Snow memiliki dugaan kuat bahwaterdapat hubungan antara penyakit kolera dan air.
Mungkin Snow dengan penyelidikannya itu tidak akan dikenal luas seandainya tidak terjadi wabah kolera pada tahun berikutnya. Dia meneruskan pencatatan yang dilakukan seperti padawabah sebelumnya dan mendapati temuan yang senada dengan penelitian sebelumnya. Ditengah kesibukannya mengadakan penelitian itu, Snow tertarik dengan data tentang kematiansebesar 616 orang di daerah Soho, di dekat rumahnya di Piccadilly.
Menurut Snow, kejadian kolera di daerah tersebut dapat dikatakan merupakan kejadianterburuk di negerinya. Tidak seperti di bagian selatan Sungai Thames, distribusi air di daerah itu dilayani oleh perusahaan New River dan Grand Junction. Mutu air yang diproduksi olehkedua perusahaan tersebut sangat jelek serta mengalir rata-rata hanya dua jam sehari.
Hal itu membuat banyak penduduk daerah tersebut mencukupi kebutuhan airnya dari sumursumur yang terdapat di daerah tersebut, yang airnya lebih jernih. Kemudian Snow memetakansemua kasus kematian itu dan perhatiannya tertuju pada banyaknya kematian di sekitar sumuryang terletak di Broad Street.
Kecurigaan Snow semakin besar ketika ternyata hampir seluruh penduduk yang meninggalitu pernah mengonsumsi air dari sumur itu. Hal ini menguatkan teorinya dan ia segeramelaporkannya kepada otoritas di daerah tersebut. Sebagai hasilnya, keesokan harinya tuaspompa air di sumur pada Broad Street dicabut dan disimpan sehingga penduduk untuksementara tidak dapat mengambil air dari sumur itu. Sejak itu kasus kolera menunjukkanpenurunan yang cepat dan tidak ditemukan kasus baru.
Epidemiologi modern
Ketika tuas pompa sumur di Broad Street diangkat atas rekomendasi Snow, banyak ahlimengemukakan bahwa hal itu merupakan awal dari promosi kesehatan, epidemiologi, danpengetahuan tentang adanya penyebab suatu penyakit.
Sejak itu epidemiologi berkembang terus. Tonggak epidemiologi modern diletakkan olehRichard Doll dan kawan-kawan ketika mengadakan studi tentang kebiasaan merokok dikalangan dokter di Inggris pada tahun 1950-an. Penelitiannya, yang menggabungkan
epidemiologi dengan pengamatan di bidang klinis, membawanya pada kesimpulan bahwaterdapat hubungan antara kanker paru-paru dan kebiasaan merokok, memperluas ruanglingkup epidemiologi ke bidang penyakit kronis.
Menurut Morris (1955), epidemiologi merupakan “Cinderella” dari dunia kedokteran, yang diharapkan mampu menjembatani antara public health dan clinical medicine. Lebih lanjutdisebutkan bahwa epidemiologi kaya dengan saran temuan yang perlu ditindaklanjuti denganstudi klinis serta uji laboratorium.
Di masa kini pentingnya epidemiologi semakin dirasakan secara sosial untuk menjaga agarmanusia dapat tetap terjaga kesehatannya dengan mengurangi angka kesakitan. Malapetaka
SARS yang menjadi pandemi di seluruh dunia setahun lalu tidak terlepas dari lemahnyapenyelidikan epidemiologis yang dilakukan otoritas kesehatan di Provinsi Guangdong, China merupakan bukti pentingnya penelitian yang pernah dilakukan Snow tersebut.John Snow mungkin tidak pernah membayangkan rumitnya penyakit yang bermunculan diabad ini, emerging disease-seperti HIV/AIDS, ebola, SARS, influenza A(H5N1) virus-dan reemergin disease (seperti malaria, demam berdarah, termasuk kolera yang kembalimengganas) kini menjadi ancaman bagi kehidupan manusia.
Ditambah pula dengan kemajuan teknologi yang jauh melampaui ruwetnya jaringan pipa diLondon yang kacau dan saling tumpang tindih di masa itu membuat penyelidikan epidemiologis di masa kini semakin rumit.
Epidemiologi di negara kita
Ketika SARS mereda, otoritas kesehatan di negara kita tidak terlihat secara maksimalmengambil pelajaran dari petaka tersebut hingga kini avian influenza mengancam negara kitadan dunia. Sudah waktunya penyelidikan epidemiologis dijadikan prioritas penting di daerahdaerah,pencegahan timbulnya penyakit baru (emerging disease) maupun penyakit lama yangmengganas kembali (re-emerging disease) patut diangkat sebagai tolok ukur dalammanajemen strategis daerah dan dijadikan misi setiap kepala daerah di Indonesia sertadituangkan dalam kebijakan-kebijakan strategisnya.
Jaringan epidemiologi yang ada perlu diperketat dan diperbaiki, termasuk dengan lebihmenjangkau dan melibatkan praktik dokter umum maupun spesialis, dan seperti Snow tidakperlu harus menunggu dan mengandalkan peralatan yang canggih seperti komputer untukmewujudkannya.Jiwa, ketekunan, dan kepedulian John Snow terhadap penyelidikan kasus-kasus penyakitharus dijadikan suri teladan dari seluruh jajaran kesehatan (negeri maupun swasta) yang adadi negara kita ini. Dengan begitu, setiap penyakit (terutama menular) diharapkan dapa diselidiki dan didokumentasikan dengan baik untuk diinformasikan kepada masyarakat danotoritas kesehatan di tingkat yang lebih tinggi dalam waktu singkat.
Pola manajemen pusat kesehatan masyarakat yang ada saat ini sudah waktunya dikaji ulang(health reform), perlu dipikirkan untuk membaginya menjadi pusat pelayanan orang sakit danpusat pelayanan kesehatan masyarakat yang melayani upaya-upaya pencegahan penyakit(paradigma sehat) dan penelitian penyakit. Dengan demikian, hal itu diharapkan dapatmempercepat pengembangan evidence based medicine di bidang klinis dan epidemiologisagar seiring dan sejalan dalam memperkuat ketahanan nasional di bidang kesehatan.Pusat-pusat pengendalian penyakit menular yang “mumpuni” perlu dibangun (pada tahapawal) di setiap ibu kota provinsi, sebagai suatu upaya pencegahan dalam kerangka riskmanagement. Dengan demikian, suatu ketika, kita tidak sampai menuai kecaman duniakarena kecerobohan dan kelambanan kita, suatu penyakit yang berasal dari suatu daerah dinegara kita menimbulkan fatalitas dan kerugian yang besar terhadap peradaban manusia didunia ini, seperti kontroversi yang dialami otoritas di China tersebut.
EPIDEMIOLOGI FLU BURUNG
Penyakit flu burung atau flu unggas (Bird Flu, Avian Influenza) adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza tipe A dan ditularkan oleh unggas. Penyakit flu burung yang disebabkan oleh virus avian infuenza jenis H5N1 pada unggas dikonfirmasikan telah terjadi di Republik Korea, Vietnam, Jepang, Thailand, Kamboja, Taiwan, Laos, China, Indonesia dan Pakistan. Sumber virus diduga berasal dari migrasi burung dan transportasi unggas yang terinfeksi.
Pada Januari 2004, di beberapa propinsi di Indonesia terutama Bali, Botabek, Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Barat dan Jawa Barat dilaporkan adanya kasus kematian ayam ternak yang luar biasa. Awalnya kematian tersebut disebabkan oleh karena virus new castle, namun konfirmasi terakhir oleh Departemen Pertanian disebabkan oleh virus flu burung (Avian influenza (AI)). Jumlah unggas yang mati akibat wabah penyakit flu burung di 10 propinsi di Indonesia sangat besar yaitu 3.842.275 ekor (4,77%) dan yang paling tinggi jumlah kematiannya adalah propinsi Jawa Barat (1.541.427 ekor).
Kehebohan itu bertambah ketika wabah tersebut menyebabkan sejumlah manusia juga meninggal. Pada tanggal 19 Januari 2004, pejabat WHO mengkonfirmasikan lima warga Vietnam tewas akibat flu burung. Sementara itu di negara Thailand sudah enam orang tewas akibat terserang flu burung, seorang remaja berusia 6 tahun dipastikan menjadi orang Thailand pertama yang dikonfirmasi tewas akibat wabah tersebut. Seorang Epidemiologis dari Pusat Pengawasan Penyakit Dr. Danuta Skowronski, mengatakan bahwa 80% kasus flu burung menyerang anak-anak dan remaja. Tingkat kematian akibat flu burung sangat tinggi. Berdasarkan hasil penelitian atas 10 orang yang terinfeksi virus flu burung di Vietnam, WHO menemukan bahwa dari 10 orang yang terinfeksi 8 orang yang meninggal, seorang sembuh dan seorang lagi dalam kondisi kritis
.Bila kita bandingkan dengan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) Penyakit flu burung ini lebih sedikit kasusnya hanya 25 kasus di seluruh dunia dan yang meninggal mencapai 19 orang (CFR=76%). Sedangkan pada penyakit SARS dari 8098 kasus yang meninggal hanya 774 orang (CFR = 9,6%)
Berdasarkan hasil penelitian sementara (serosurvei) Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan dan Dirjen P2MPLP, Depkes RI pada tanggal 1-3 Februari di sejumlah wilayah Indonesia ( di Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten dan Kabupaten Tabanan & Karang Asem Bali) belum ditemukan adanya kasus flu burung pada manusia
Melihat kenyataan ini seyogyanya masyarakat tidak perlu panik dengan adanya kasus flu burung di Indonesia, tetapi harus tetap waspada, terutama bagi kelompok yang beresiko karena kita tidak bisa memungkiri bahwa virus ini di negara lain telah menginfeksi manusia.
EPIDEMIOLOGI
1. Penyebab
Penyebab flu burung adalah virus influenza tipe A . Virus influenza termasuk famili Orthomyxoviridae. Virus influenza tipe A dapat berubah-ubah bentuk (Drift, Shift), dan dapat menyebabkan epidemi dan pandemi. Berdasarkan sub tipenya terdiri dari Hemaglutinin (H) dan Neuramidase (N) . Kedua huruf ini digunakan sebagai identifikasi kode subtipe flu burung yang banyak jenisnya.
Pada manusia hanya terdapat jenis H1N1, H2N2, H3N3, H5N1, H9N2, H1N2, H7N7. Sedangkan pada binatang H1-H5 dan N1-N98. Strain yang sangat virulen/ganas dan menyebabkan flu burung adalah dari subtipe A H5N1. Virus tersebut dapat bertahan hidup di air sampai 4 hari pada suhu 22 C dan lebih dari 30 hari pada 0 C. Virus akan mati pada pemanasan 60 C selama 30 menit atau 56 C selama 3 jam dan dengan detergent, desinfektan misalnya formalin, serta cairan yang mengandung iodin
2. Gejala
Gejala flu burung dapat dibedakan pada unggas dan manusia.
a. Gejala pada unggas
- Jengger berwarna biru
- Borok di kaki
- Kematian mendadak
b. Gejala pada manusia
- Demam (suhu badan diatas 38 C)
- Batuk dan nyeri tenggorokan
- Radang saluran pernapasan atas
- Pneumonia
- Infeksi mata
- Nyeri otot
3. Masa Inkubasi
- Pada Unggas : 1 minggu
- Pada Manusia : 1-3 hari , Masa infeksi 1 hari sebelum sampai 3-5 hari sesudah timbul gejala. Pada anak sampai 21 hari .
4. Penularan
Flu burung menular dari unggas ke unggas, dan dari unggas kemanusia, melalui air liur, lendir dari hidung dan feces. Penyakit ini dapat menular melalui udara yang tercemar virus H5N1 yang berasal dari kotoran atau sekreta burung/unggas yang menderita flu burung. Penularan dari unggas ke manusia juga dapat terjadi jika bersinggungan langsung dengan unggas yang terinfeksi flu burung. Contohnya: pekerja di peternakan ayam , pemotong ayam dan penjamah produk unggas lainnya.
5. Penyebaran
Penyebaran flu burung di berbagai belahan dunia antara Ayam dan manusia di Hongkong. Selama wabah tersebut:
  • Pada tahun 1997 Avia Influenza A (H5N1) telah menginfeksi berlangsung 18 orang telah dirawat di rumah sakit dan 6 diantaranya meninggal dunia. Untuk mencegah penyebaran tersebut pemerintah setempat memusnahkan 1,5 juta ayam yang terinfeksi flu burung.
  • Pada tahun 1999, di Hongkong dilaporkan adanya kasus Avian Influenza A (H9N2) pada 2 orang anak tanpa menimbulkan kematian.
  • Pada tahun 2003, di Hongkong ditemukan lagi dua kasus Avian Influenza A (H5N1) dan satu orang meninggal.
  • Pada tahun 2003, di Belanda ditemukan 80 kasus Avian Influenza A (H7N7) dan satu diantaranya meninggal.
  • Pada tahun 2004 terjadi lagi 25 kasus Avian Influenza A (H5N1) di Vietnam (19) dan Thailand (6) yang menyebabkan 19 orang meninggal (5 di Thailand, 14 di Vietnam).
PENCEGAHAN
1. Pada Unggas
    1. Pemusnahan unggas/burung yang terinfeksi flu burung
    2. Vaksinasi pada unggas yang sehat
2. Pada Manusia
a. Kelompok berisiko tinggi (pekerja peternakan dan pedagang)
b. Mencuci tangan dengan desinfektan dan mandi sehabis bekerja.
c. Hindari kontak langsung dengan ayam atau unggas yang terinfeksi flu burung.
Menggunakan alat pelindung diri. (contoh : masker dan pakaian kerja).
d. Meninggalkan pakaian kerja ditempat kerja.
e. Membersihkan kotoran unggas setiap hari.
f. Imunisasi.
3. Masyarakat umum
Menjaga daya tahan tubuh dengan memakan makanan bergizi & istirahat cukup.
Mengolah unggas dengan cara yang benar, yaitu :
· Pilih unggas yang sehat (tidak terdapat gejala-gejala penyakit pada tubuhnya)
· Memasak daging ayam sampai dengan suhu 800 C selama 1 menit dan pada telur sampai dengan suhu 640 C selama 4,5 menit.
PENGOBATAN
Pengobatan bagi penderita flu burung adalah Oksigenasi bila terdapat sesak napas.
· Hidrasi dengan pemberian cairan parenteral (infus).
· Pemberian obat anti virus oseltamivir 75 mg dosis tunggal selama 7 hari.
· Amantadin diberikan pada awal infeksi, sedapat mungkin dalam waktu 48 jam pertama selama 3-5 hari dengan dosis 5 mg/kg BB perhari dibagi dalam 2 dosis. Bila berat badan lebih dari 45 kg diberikan 100 mg 2 kali sehari.
KEBIJAKAN PEMERINTAH
Dalam rangka mengatasi dampak yang ditimbulkan oleh flu burung, pemerintah Indonesia telah mengambil beberapa kebijakan, di antaranya adalah sebagai berikut :
a. Memberikan konpensasi bagi peternakan rakyat selama 6 bulan dari 29 Januari 30
Juli 2004 berupa DOC dan Pakan.
b. Memusnahkan semua unggas yang terserang flu burung dengan cara dibakar.
c. Mengadakan vaksinasi bagi ayam atau ternak unggas yang masih sehat.
d. Melakukan tindakan biosekuriti (pengawasan secara ketat terhadap lalu-lintas unggas produk unggas dan limbah peternakan unggas) untuk daerah yang bebas flu burung.
KESIMPULAN
1. Penyebab flu burung di Indonesia adalah virus influenza tipe A subtipe H5N1.
2. Tingkat kematian flu burung tinggi (CFR 76%) tetapi di Indonesia belum ditemukan adanya kasus pada manusia.
3. Perlu kewaspadaan pada kelompok berisiko tinggi (pekerja di peternakan ayam , pemotong ayam dan penjamah produk unggas lainnya), dengan memperhatikan cara pencegahan.
SARAN
Perlu adanya penyuluhan/promosi kepada masyarakat tentang penyakit
DBD agar masyarakat melakukan menguras bak mandi,menutup penampung air,mengubur barang bekas.Namun harus tetap waspada
Emulsi merupakan jenis koloid dengan fase terdispersi berupa zat cair. Berdasarkan medium pendispersinya, emulsi dapat dibagi menjadi:

Emulsi Gas (Aerosol Cair)

Emulsi gas merupakan emulsi di dalam medium pendispersi gas. Aerosol cair seperti hairspray dan baygon, dapat membentuk sistem koloid dengan bantuan bahan pendorong seperti CFC. Selain itu juga mempunyai sifat seperti sol liofob yaitu efek Tyndall, gerak Brown.

Emulsi Cair

Emulsi cair merupakan emulsi di dalam medium pendispersi cair. Emulsi cair melibatkan campuran dua zat cair yang tidak dapat saling melarutkan jika dicampurkan yaitu zat cair polar dan zat cair non-polar. Biasanya salah satu zat cair ini adalah air dan zat lainnya seperti minyak.
Sifat emulsi cair yang penting ialah:

Demulsifikasi

Kestabilan emulsi cair dapat rusak akibat pemanasan, pendinginan, proses sentrifugasi, penambahan elektrolit, dan perusakan zat pengelmusi.

Pengenceran

Emulsi dapat diencerkan dengan penambahan sejumlah medium pendispersinya.

Emulsi Padat atau Gel

Emulsi ialah satu campuran yang terdiri daripada dua bahan tak boleh campur (tak boleh bersebati), dengan satu bahan (fasa tersebar) tersebar di dalam fasa yang lain (fasa selanjar). Contoh-contoh emulsi termasuk mentega dan marjerin, mayones, belah filem stock yang fotopeka, serta bendalir pemotong untuk kerja logam. Bagi mentega dan marjerin, suatu fasa lipid yang selanjar mengelilingi titisan air (emulsi air dalam minyak). Pengemulsian adalah proses yang menyediakan emulsi.

A. Dua cecair, yang tidak boleh campur, tidak mengemulsi; B. Satu emulsi Fasa B yang tersebar dalam Fasa A; C. Satu emulsi tak stabil terasing secara berperingkat-peringkat. D. Pembasuh (garis bentuk ungu) meletakkan diri pada antara muka di antara Fasa A dengan Fasa B dan dengan itu, menstabilkan emulsi.
Emulsi-emulsi cenderung mempunyai wajah yang keruh kerana antara muka fasa (sempadan antara fasa-fasa dipanggil “antara muka”) yang banyak akan menyerakkan cahaya yang merentasi emulsi. Emulsi adalah tidak stabil dan oleh itu, tidak dibentuk secara spontan. Pemasukan tenaga melalui menggoncang atau mengaduk, ataupun melalui penghomogen atau proses semburan diperlukan untuk membentuk emulsi. Dengan berlalunya masa, emulsi-emulsi cenderung kembali menjadi keadaan minyak terasing daripada air yang merupakan keadaan yang stabil. Bahan-bahan aktif permukaan (pembasuh) boleh meningkatkan kestabilan kinetik emulsi secara ketara supaya emulsi, ketika dibentuk, tidak akan banyak berubah dengan penyimpanan bertahun-tahun.
20 ml ampul daripada 1% emulsi propofol adalah sesuai bagi suntikan intravena. Pengilang-pengilang mengemulsi propofol larut lipid dalam satu campuran air, minyak soya, dan lesitin telur.
Sos salad minyak dan cuka buatan sendiri merupakan suatu contoh emulsi tak stabil yang akan cepat terasing jika ia tidak digoncang secara berterusan. Fenomena ini dipanggil tautan, dan berlaku apabila titisan-titisan kecil bergabung semula untuk menjadi titisan yang lebih besar. Emulsi bendalir juga boleh dijejaskan oleh pengkriman, iaitu migrasi salah satu bahan ke bahagian atas emulsi di bawah pengaruh keapungan atau daya memusat ketika emparan digunakan.
Emulsi-emulsi merupakan sebahagian kelas sistem jirim dua fasa yang lebih umum yang dipanggil koloid. Walaupun istilah ‘koloid’ dan ‘emulsi’ kekadang digunakan secara saling boleh tukar, emulsi cenderung menandakan bahawa kedua-dua fasa tersebar dan fasa selanjar adalah cecair.
Terdapat tiga jenis ketakstabilan emulsi:
  • pengelompokan yang menyebabkan zarah-zarah menjadi kelompok;
  • pengkriman yang menyebabkan zarah-zarah bertumpu di permukaan campuran semasa masih terasing; dan
  • pemecahan yang menyebabkan zarah-zarah bertaut dan membentuk lapisan cecair.

Pengemulsi

Pengemulsi ialah satu bahan yang menstabilkan emulsi. Contoh pengemulsi makanan adalah kuning telur (bahan kimia pengemulsi utamanya adalah lesitin fosfolipid), dan mustard. Berbagai-bagai bahan kimia di dalam musilaj mustard yang mengelilingi sekam bijinya bertindak sebagai pengemulsi; protein dan pengemulsi yang mempunyai berat molekul rendah juga biasa didapati.
Dalam sesetengah kes, zarah-zarah juga boleh menstabilkan emulsi melalui mekanisme yang dipanggil penstabilan Pickering. Kedua-dua mayones dan sos Hollandaise adalah emulsi minyak di dalam air yang distabilkan dengan lesitin kuning telur. Bahan cuci adalah lagi sebuah kelas emulsi yang akan saling bertindak secara kimia dengan kedua-dua minyak serta air dan dengan itu, menstabilkan antara muka di antara titisan-titisan minyak atau air dalam ampaian. Prinsip ini dipergunakan dalam sabun untuk menghapuskan gris bagi tujuan pembersihan. Berbagai-bagai jenis emulsi digunakan dalam bidang farmasi untuk menyediakan emulsi-emulsi seperti krim dan losen.
Adakah sesuatu emulsi akan menjadi emulsi air di dalam minyak atau emulsi minyak di dalam air bergantung kepada nisbah isi padu kedua-dua fasa dan jenis pengemulsinya. Pada umumnya, peraturan Bancroft adalah berkaitan: pengemulsi-pengemulsi dan zarah-zarah pengemulsi cenderung menggalakkan penyebaran fasa jika bahan-bahan tersebut tidak mudah larut di dalam fasanya; umpamanya protein-protein lebih mudah melarut di dalam air berbanding dengan minyak dan oleh itu, cenderung membentuk emulsi minyak di dalam air (iaitu, protein-protein menggalakkan penyebaran titisan minyak di seluruh air fasa selanjar).
Emulsi adalah campuran antara partikel-partikel suatu zat cair (fase terdispersi) dengan zat cair lainnya (fase pendispersi). Emulsi tersusun atas tiga komponen utama, yaitu: Fase terdispersi, fase pendispersi, dan emulgator.
Ada dua tipe emulsi, yaitu:
a. Emulsi A/M yaitu butiran-butiran air terdispersi dalam minyak
b. Emulsi M/A yaitu butiran-butiran minyak terdispersi dalam air.
Pada emulsi A/M, maka butiran-butiran air yang diskontinyu terbagi dalam minyak yang merupakan fase kontinyu, Sedangkan untuk emulsi M/A adalah sebaliknya. Kedua zat yang membentuk emulsi ini harus tidak atau sukar membentuk larutan dispersirenik
Zat Pengemulsi (Emulgator)
Emulsi merupakan suatu sistem yang tidak stabil. Untuk itu kita memerlukan suatu zat penstabil yang disebut zat pengemulsi atau emulgator. Tanpa adanya emulgator, maka emulsi akan segera pecah dan terpisah menjadi fase terdispersi dan medium pendispersinya, yang ringan terapung di atas yang berat. Adanya penambahan emulgator dapat menstabilkan suatu emulsi karena emulgator menurunkan tegangan permukaan secara bertahap. Adanya penurunan tegangan permukaan secara bertahap akan menurunkan energi bebas yang diperlukan untuk pembentukan emulsi menjadi semakin minimal. Artinya emulsi akan menjadi stabil bila dilakukan penambahan emulgator yang berfungsi untuk menurunkan energi bebas pembentukan emulsi semaksimal mungkin. Semakin rendah energi bebas pembentukan emulsi maka emulsi akan semakin mudah terbentuk. Tegangan permukaan menurun karena terjadi adsorpsi oleh emulgator pada permukaan cairan dengan bagian ujung yang polar berada di air dan ujung hidrokarbon pada minyak.
Daya kerja emulgator disebabkan oleh bentuk molekulnya yang dapat terikat baik dalam minyak maupun dalam air. Bila emulgator tersebut lebih terikat pada air atau larut dalam zat yang polar maka akan lebih mudah terjadi emulsi minyak dalam air (M/A), dan sebaliknya bila emulgator lebih larut dalam zat yang non polar, seperti minyak, maka akan terjadi emulsi air dalam minyak (A/M). Emulgator membungkus butir-butir cairan terdispersi dengan suatu lapisan tipis, sehingga butir-butir tersebut tidak dapat bergabung membentuk fase kontiniyu. Bagian molekul emulgator yang non polar larut dalam lapisan luar butir-butir lemak sedangkan bagian yang polar menghadap ke pelarut air.
Pada beberapa proses, emulsi harus dipecahkan. Namun ada proses dimana emulsi harus dijaga agar tidak terjadi pemecahan emulsi. Zat pengemulsi atau emulgator juga dikenal sebagai koloid pelindung, yang dapat mencegah terjadinya proses pemecahan emulsi, contohnya:Gelatin, digunakan pada pembuatan es krim; Sabun dan deterjen; Protein; Cat dan tinta; Elektrolit .
Kestabilan Emulsi
Bila dua larutan murni yang tidak saling campur/ larut seperti minyak dan air, dicampurkan, lalu dikocok kuat-kuat, maka keduanya akan membentuk sistem dispersi yang disebut emulsi. Secara fisik terlihat seolah-olah salah satu fasa berada di sebelah dalam fasa yang lainnya. Bila proses pengocokkan dihentikan, maka dengan sangat cepat akan terjadi pemisahan kembali, sehingga kondisi emulsi yang sesungguhnya muncul dan teramati pada sistem dispersi terjadi dalam waktu yang sangat singkat .
Kestabilan emulsi ditentukan oleh dua gaya, yaitu:
1. Gaya tarik-menarik yang dikenal dengan gaya London-Van Der Waals. Gaya ini menyebabkan partikel-partikel koloid berkumpul membentuk agregat dan mengendap,
2. Gaya tolak-menolak yang disebabkan oleh pertumpang-tindihan lapisan ganda elektrik yang bermuatan sama. Gaya ini akan menstabilkan dispersi koloid
Faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas emulsi, adalah:
1. Tegangan antarmuka rendah
2. Kekuatan mekanik dan elastisitas lapisan antarmuka
3. Tolakkan listrik double layer
4. Relatifitas phase pendispersi kecil
5. Viskositas tinggi.

EMULSI , SHAMPO , LOTION , CLENSING CREAM

Emulsi
Emulsi adalah sediaan yang mengandung bahan obat cair atau larutan obat yang terdispersi dalam cairan pembawa dan distabilkan oleh zat pengemulsinya atau surfaktan yang cocok ( Farmakope Indonesia Ed.III )
Emulsi merupakan sediaan yang mengandung dua zat yang tidak dapat bercampur, biasanya terdiri dari minyak dan air, dimana cairan yang satu terdispersi menjadi butir-butir kecil dalam cairan yang lain. Dispersi ini tidak stabil, butir – butir ini bergabung ( koalesen ) dan membentuk dua lapisan yaitu air dan minyak yang terpisah yang dibantu oleh zat pengemulsi ( emulgator ) yang merupakan komponen yang paling penting untuk memperoleh emulsa yang stabil .
Semua emulgator bekerja dengan membentuk film ( lapisan ) di sekeliling butir – butir tetesan yang terdispersi dan film ini berfungsi agar mencegah terjadinya koalesen dan terpisahnya cairan dispersi sebagai zat pemisah. Terbentuk dua macam tipe emulsi yaitu tipe M/A dimana tetes minyak terdispersi dalam fase air dan tipe A/M dimana fase intern adalah air dan fase ekstern adalah minyak .
Zat-zat pengemulsi ( Emugator ) yang biasa digunakan adalah PGA, PGS, Gelatin, Tragacantha, Sapo, ammonium kwartener, senyawa kolestrol, Surfaktan seperti Tween dan Span, kuning telur atau merah telur, CMC, TEA, Sabun, dll.
Teori Emulsifikasi
Ada 3 teori tentang pembentukan emulsi , yaitu :
1. Teori Tegangan Permukaan
Teori ini menjelaskan bahwa emulsi terjadi bila ditambahkan suatu substansi yang menurunkan tegangan antar muka diantara 2 cairan yang tidak bercampur .
2. Teori Orientasi Bentuk Baji
Teori ini menjelaskan fenomena terbentuknya emulsi dengan dasar adanya kelarutan selektif dari bagian molekul emulgator, ada bagian yang bersifat suka terhadap air atau mudah larut dalam air ( hidrofil ) dan ada bagian yang suka dengan minyak atau larut dalam minyak ( Lifofil ) .
3. Teori Film Plastik
Teori ini menjelaskan bahwa emulgator ini mengendap pada permukan masing-masing butir tetesan fase dispersi dalam bentuk film yang plastis.
( Farmasetika , 180 )
Surfaktan dapat membantu pembentukan emulsi dengan mengabsorpsi antar muka, dengan menurunkan tegangan iterfasial dan bekerja sebagai pelindung agar butir-butir tetesan tidak bersatu. Emulgator membantu terbentuknya emulsi dengan 3 jalan, yaitu :
1. Penurunan tegangan antar muka ( stabilisasi termodinamika ).
2. Terbentuknya film antar muka yang kaku ( pelindung mekanik terhadap koalesen ).
3. Terbentuknya lapisan ganda listrik, merupakan pelindung listrik dari
pertikel.
Penggunaan Emulsi
Penggunaan Emulsi dibagi menjadi 2 golongan yaitu emulsi untuk pemakaian dalam dan emulsi untuk pemakaian luar. Emulsi untuk pemakaian dalam meliputi peroral atau injeksi intravena sedangkan untuk pemakaian luar digunakan pada kulit atau membran mukosa yaitu liniment, lotion, krim dan salep. Emulsi utuk penggunaan oral biasanya mempuyai tipe M/A. Emulgator merupakan film penutup dari minyak obat agar menutupi rasa obat yang tidak enak. Emulsi juga berfaedah untuk menaikkan absorpsi lemak melalui dinding usus. Emulsi parental banyak digunakan pada makanan dan minyak obat untuk hewan dan juga manusia.
Emulsi yang dipakai pada kulit sebagai obat luar bisa dibuat sebagai emulsi M/A atau A/M, tergantung pada berbagai faktor seperti sifat zat terapeutik yang akan dimasukkan ke dalam emulsi, keinginan untuk mendapatkan efek emolient atau pelembut jaringan dari preparat tersebut dan dengan keadaan permukaan kulit. Zat obat yang mengiritasi kulit umumnya kurang mengiritasi jika ada dalam fase luar yang mengalami kontak langsung dengan kulit.
( Ansel , 377 )
Pembuatan Emulsi
Dalam membuat emulsi dapat dilakukan dengan 3 metode , yaitu :
1. Metode Gom Basah ( Metode Inggris )
Yaitu dengan membuat mucilago yang kental dengn sedikit air lalu ditambahkan minyak sedikit demi sedikit dengan diaduk cepat. Bila emulsi terlalu kental, ditambahkan air sedikit demi sedikit agar mudah diaduk dan diaduk lagi ditambah sisa minyak. Bila semua minyak sudah masuk ditambahkan air sambil diaduk sampai volume yang dikehendaki. Cara ini digunakan terutama bila emulgator yang akan dipakai berupa cairan atau harus dilarutkan dulu dengan air.
2. Metode Gom Kering
Metode ini juga disebut metode 4:2:1 ( 4 bagian minyak, 2 bagian air dan 1 bagian gom ), Selanjutnya sisa air dan bahan lain ditambahkan. Caranya ialah 4 bagian minyak dan 1 bagian gom diaduk dan dicampur dalam mortir yang kering dan bersih sampai tercampur benar, lalu ditambahkan 2 bagian air sampai terjadi corpus emulsi. Tambahkan sirup dan tambahkan sisa air sedikit demi sedikit, bila ada cairan alkohol hendaklah ditambahkan setelah diencerkan sebab alkohol dapat merusak emulsi .
3. Metode HLB
Dalam hal ini berhubungan dengan sifat-sifat molekul surfaktan mengenal sifat relatif dari keseimbangan HLB ( Hydrophiel-Lyphopiel Balance ). ( Farmasetika , 186-187 )
Ketidakstabilan emulsi dapat digolongkan sebagai berikut , yaitu :
1. Flokulasi dan Creaming
Merupakan pemisahan dari emulsi menjadi beberapa lapis cairan, dimana masing-masing lapis mengandung fase dispersi yang berbeda.
2. Koalesen dan pecahnya emulsi ( Craking atau breaking )
Pecahnya emulsi yang bersifat tidak dapat kembali. Penggojokkan sederhana akan gagal untuk mengemulsi kembali butir-butir tetesan dalam bentuk emulsi yang stabil.
3. Inversi adalah peristiwa berubahnya tipe emulsi M/A ke tipa A/M atau sebaliknya .
( IMO , 148 )
Shampoo
Shampoo adalah sabun cair yang digunakan untuk mencuci rambut dan kulit kepala yang terbuat dari campuran bahan – bahan alami ( tumbuhan ) atau zat-zat kimia. Pengertian lain dari sampo yaitu sediaan yang mengandung surfaktan dalam bentuk yang cocok berguna untuk menghilangkan kotoran dan lemak yang melekat pada rambut dan kulit kepala tidak membahayakan rambut, kulit kepala, dan kesehatan Si pemakai.
Semula sampo dibuat dari berbagai jenis bahan yang diperoleh dari sumber alam, seperti sari biji rerak, sari daging kelapa, dan sari abu merang (sekam padi).
Sampo yang menggunakan bahan alam sudah banyak ditinggalkan, dan diganti dengan sampo yang dibuat dari detergen, yakni “zat sabun” sintetik, sehingga saat ini jika orang berbicara mengenai sampo yang dimaksud adalah sampo yang dibuat dari detergen. Dan untuk sampo yang dibuat dari bahan lain, biasanya diberikan penjelasan seperlunya, misalnya sampo merang.
Agar sampo berfungsi sebagaimana disebutkan di atas, sampo harus memiliki sifat berikut :
1. Sampo harus membentuk busa yang berlebih, yang terbentuk dengan cepat, lembut dan mudah dihilangkan dengan membilas dengan air.
2. Sampo harus mempunyai sifat detergensi yang baik tetapi tidak berlebihan, karena jika tidak kulit kepala menjadi kering.
3. Sampo harus dapat menghilangkan segala kotoran pada rambut, tetapi dapat mengganti lemak natural yang ikut tercuci dengan zat lipid yang ada di dalam komposisi sampo.
Kotoran rambut yang dimaksud tentunya sangat kompleks yaitu : sekret dari kulit, sel kulit yang rusak, kotoran yang disebabkan oleh lingkungan dan sisa sediaan kosmetika.
4. Tidak mengiritasi kulit kepala dan mata.
5. Sampo harus tetap stabil. Sampo yang dibuat transparan tidak boleh menjadi keruh dalam penyimpanan. Viskosita dan pH-nya juga harus tetap konstan, sampo harus tidak terpengaruh oleh wadahnya ataupun jasadrenik dan dapat mempertahankan bau parfum yang ditambahkan ke dalamnya.
Detergen yang digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan sampo memiliki sifat fisikokimia tersendiri yang umumnya tidak sepenuhnya searah dengan ciri sifat yang dikehendaki untuk sampo. Umumnya, detergen dapat melarutkan lemak dan daya pembersih kuat, sehingga jika digunakan untuk keramas rambut, lemak rambut dapat hilang, rambut menjadi kering, kusam, dan mudah menjadi kusut, menyebabkan sukar diatur.
Sifat detergen yang terutama dikehendaki untuk sampo adalah kemampuan membangkitkan busa. Jenis detergen yang paling lazim diedarkan tergolong alkil sulfat, terutama laurilsulfat, juga alkohol monohidrat dengan rantai C 10 – 18.
Di samping itu detergen yang digunakan untuk pembuatan sampo, harus memiliki sifat berikut :
  1. harus bebas reaksi iritasi dan toksik, terutama pada kulit dan mata atau mukosa tertentu.
  2. Tidak boleh memberikan bau tidak enak, atau bau yang tidak mungkin ditutupi dengan baik.
  3. Warnanya tidak boleh menyolok.
Zat tambahan sampo
Zat tambahan sampo terdiri dari berbagai jenis zat, yang dikelompokkan sesuai dengan kesamaan fungsi yang diharapkan dalam formulasi sampo.
Alkilbromida asam lemak
Digunakan untuk meningkatkan stabilitas busa dan memperbaiki viskosita. Zat ini merupakan hasil kondensasi asam lemak dengan monoetanolamina (MEA), dietanolamina (DEA), atau isopropanolamina yang sesuai. Zat ini juga menunjukkan sifat dengan mendispersi kerak sabun kalisium atau magnesium, dan mencegah pengerakan kedua jenis sabun itu pada kulit kepala dan rambut.
Lemak bulu domba, lanolin atau salah satu derivatnya, kolesterol, oleilalkohol, dan asetogliserida
Digunakan untuk makud memperbaiki efek kondesioner detergen dasar sampo yang digunakan, sehingga rambut yang dikeramas-sampokan akan mudah diatur dan memberikan penampilan rambut yang serasi.
Lanolin atau serbuk telur acapkali digunakan sebagai zat tambahan sampo dan dinyatakan khusus untuk maksud memberikan rambut berkilau dan mudah diatur.
Asam amino
Terutama asam amino esensial digunakan sebagai zat tambahan sampo dengan harapan, setelah rambut dikeramas-sampokan, zat ini akan tetap tertinggal pada kulit kepala dan rambut, dan berfungsi sebagai pelembab, karena asam amino memiliki sifat higroskopik yang akan memperbaiki kelembaban rambut.
Zat tambahan sampo lain
Terdiri dari berbagai jenis zat, umumya diharapkan untuk menimbulkan efek terhadap pembentukan dan stabilisasi busa; meliputi zat golongan glikol, polivinilpirolidon, karboksimetilselulosa, dan silikon cair, terutama yang kadarnya lebih kurang 4%.
Penyajian
Sampo disajikan dalam bebagai bentuk, meliputi bubuk, emulsi, krim atau pasta, dan larutan. Selain itu jga dapat disajikan dalam :
  1. Sampo bubuk
Sebagai dasar sampo digunakan sabun bubuk, sedangkan sebagai zat pengencer biasanya digunakan natrium karbonat, natrium bikarbonat, natrium seskuikarbonat, dinatrium fosfat atau boraks. Sampo jenis ini dapat dikombinasikan dengan zat warna alam hena atau kamomil, sehingga dapat memberikan sedikit efek pewarnaan pada rambut.
Agar dalam air sadah dapat berbusa, biasanya bubuk sabun diganti dengan natrium laurilsulfat.
  1. Sampo emulsi
Sampo ini mudah dituang, karena konsistensinya tidak begitu kental. Tergantung dari jenis zat tambahan yang digunakan, sampo ini diedarkan dengan berbagai nama seperti sampo lanolin, sampo telur, sampo protein, sampo brendi, sampo susu, sampo lemon atau bahkan sampo strawberry.
  1. Sampo krim atau pasta
Sebagai bahan dasar digunakan natrium alkilsulfat dari jenis alkohol rantai sedang yang dapat memberikan konsistensi kental. Untuk membuat sampo pasta dapat digunakan malam seperti setilalkohol sebagi pengental. Dan sebagai pemantap busa dapat digunakan dietanolamida minyak kelapa atau isopropanolamida laurat.
  1. Sampo larutan
Merupakan larutan jernih. Faktor yang harus diperhatikan dalam formulasi sampo ini meliputi, viskosita, warna, keharuman, pembentukan dan stabilitas busa dan pengawetan.
Zat pengawet yang lazim digunakan meliputi, 0,2% larutan formaldehida 40%, garam fenilraksa; kedua zat ini sangat beracun, sehingga perlu memperhatikan batas kadar yang ditetapkan pemerintah.
Parfum yang digunakan berkisar antara 0,3%-1,0%, tetapi umumnya berkadar 0,5%.
Cara pembuatan
  1. Sampo krim atau pasta
Detergen dipanaskan dengan air pada suhu pada lebih kurang 800 dalam panci dinding rangkap, sambil terus diaduk. Tambahkan zat malam, terus diaduk lebih kurang 15 menit. Biarkan campuran ini pada suhu lebih kurang 40-500C. Tambahkan parfum, aduk terus hingga homogen; lanjutkan pengadukan untuk menghilangkan udara. Wadahkan selagi panas.
  1. Sampo larutan
Jika digunakan alkilolamida, mula-mula zat ini dilarutkan dalam setengah bagian detergen yang digunakan dengan pemanasan hati-hati. Kemudian tambahkan sisa detergen sedikit demi sedikit, sambil terus diaduk; tambahkan zat warna yang telah dilarutkan dalam air secukupnya; jika masih terdapat sisa air tambahkan sedikit demi sedikit, sambil terus diaduk untuk mencegah terjadinya busa.
Shampoo yang baik
· Harus dapat mencuci rambut dan kulit kepala dengan bersih dan tidak menimbulkan rangsangan
· Harus mempunyai sifat detergent yang baik tetapi tidak membuat kulit kepala menjadi kering
· Harus dapat menghasilkan rambut yang halus, mengkilat, tidak kasar, tidak mudah patah, serta mudah diatur
· Harus memiliki konsistensi yang stabil, dapat menghasilkan busa dengan cepat, lembut, dan mudah dihilangkan dengan pembilasan
Jenis-jenis Shampoo
· Liquid Shampoo (Sampo Cair)
· Lotion Shampoo (Sampo Losio)
· Creme paste Shampoo (Sampo Pasta Krim)
· Gel Shampoo (Sampo Jeli)
· Aerosol Shampoo (Sompo Erosol)
· Dry Shampoo (Sampo Serbuk)
Bahan Utama
Bahan utama pada shampoo adalah surfaktan (sabun dan detergent)
Sabun adalah garam dan asam lemak
Hasil reaksi antara lemak dan minyak hewan dan tumbuhan dengan alkali (cth. NaOH, KOH)
Kekurangan : tidak membentuk busa oleh air sadah, diatasi dengan penambahan chelating agent
Surfactant (1)
a. Anionik
· Gol. Alkyl benzene sulfonat
Mis. Sodium dodecyl benzene sulfonate
· Gol. Primary alkyl sulfat
Mis. Triethanolamine lauryl sulfate
· Gol. Secondary alkyl sulfat
Mis. Lauryc monoglyceride ammonium sulfate
· Gol. Sarcosine
Mis. Laurosyl sarcoine, Cocoyl sarcosine
Surfaktan
b. Kationik
Garam amonium kuarterner
Mis. Dstearyl dimethyl ommonium chloride, dilauryl dimethyl ammonium chloride, cetyl trimethyl ammonium bromide
c. Amfoterik
Mis. Miranol
d. Non Ionik
Mis. Tween, Pluronic F-68
Bagaimana Shampoo bekerja
Surfaktan menurunkan tegangan permukaan air → meningkatkan kemampuan air untuk membasahi kotoran yang melekat (Ingat Makin kecil nilai tegangan permukaan air, makin besar kemampuan air membasahi benda).
Surfoktan bergerak di bawah lapisan berminyak → mengangkat dan permukaan → partikel berbentuk bola.
Bahan Tambahan
Ditambahkan ke dalam sampo untuk menghasilkan sampo yang aman memiliki viskositas yang baik, busa yang stabil, dan dapat mengoptimalkan kerja detergent
· Opocifying agen
· Clarifying agen
· Foam builder
· Conditioning agen
· Thickening agen
· Chelating agen
· Preservotif
· Active agent
Foam Builder
· Bahan yang meningkatkan kualitas, volume, dan stabilitas busa
· Membantu meningkatkan stabilitas dan efek kondisioner
· Contoh : dodecyl benzene sulfonate, lauroyl monoethanolomide
Conditioning agent
· Merupakan bahan berlemak yang memudahkan rambut untuk disisir
· conditioning agent melapisi helai rambul → halus dan mengkilap
· Harus mudah dibilas, tidak meninggalkan rasa berminyak (lengket) di rambut
· contoh lanolin, minyak mineral, telur, polipeptida
Opacifying agent
· Bahan yang memberikan warna buram pada shampoo
· Penting pada pembuatan shampoo jenis krim & losio
· Contoh : Cetyl alcohol, stearyl alcohol, spermaceti, glycol monodistearate, Mg stearate
Clarifying agent
· bahan yang digunakan untuk mencegah kekeruhan pada shampoo
· terutama untuk shampoo dengan bahan utama sabun
· Penting pada pembuatan shampoo cair (likuid shampoo)
· contoh : butil alkohol, isopropil alkohol etil alkohol, metilen glikol, EDTA
Cleating agen Sequestering agent
· Bahan yang mencegah terbentuknya sabun Ca atau Mg karena air sadah
· Contoh : asam sitrat, EDTA
· Dapat digantikan oleh surfaktan non-ionik
Thickening agent
· Bahan yang meningkatkan viskositas shampoo
· Contoh : gom akasia, tragakan, CMC, Methocel
· Kekurangan : dapat membentuk lapisan film pada helai rambut
Preservatif
Bahan yang berguna melindungi sampo dari mikroba yang dapat menyebabkan rusaknya sampo,
Harus dipilih
contoh : formadehid, etil alkohol, ester parahidroksibenzoat
Antidandruff agent
· Antidandruff agent umumnya bersifat antimikroba
· ditambahkan ke dalam shampoo dalam jumlah kecil
· Contoh : Sulfur, Asam Salisilat, Resorsinol, Selenium Sulfida, Zink Piriton
Penunjang Stabilitas
· Bahan-bahan tertentu dapat ditambahkan ke dalam sampo dengan tujuan menunjang stabilitas shampoo (stability additive)
· Antioxidant
Mencegah perubahan warna dan bau sediaan akibat oksidosi,
· Sunsreen
Melindungi sediaan dari sinar matahari, Contoh : Benzophenon
· Suspending agent
Contoh : veegum, bentonit
· pH control agen (larutan dapar)
Mencegah perubahan worna dan bau sediaan akibat perubahan pH
Cosmetics additive
· Bahan-bahan yang ditambahkan ke dalam sampo dengan tujuan memperbaiki tampilan shampoo (cosmetics adihtive)
· Perfume
campurarl minyak atsiri atau sintetik
· Pewarna (dye)
Pewarna yang digunakan harus terdaftar pada Federal Food, Drug, and Cosmetics Act
· Pearlescent pigements
B. Lotion
Lotion adalah Sediaan cair berupa suspensi atau dispersi yang digunakan sebagai obat luar dapat berbentuk suspensi zat padat dalam serbuk halus dengan bahan pensuspensi yang cocok , emulsi tipe o/w dengan surfaktan yang cocok.
Kegunaan : membersihkan make-up (rias wajah) dan lemak dari wajah dan leher.
Ciri-ciri Lotion :
v Lebih mudah digunakan (penyebaran losio lebih merata daripada krim)
v Lebih ekonoms (Lotio menyebar dalam lapisan tipis)
v Ada 2 jenis Lotio :
- Larutan detergen dalam air
- Emulsi tipe M/A
D. Cleansing Cream
Kegunaan Cleansing Cream adalah membersihkan make-up (rias wajah) dan lemak dari wajah dan leher. Krim pembersih adalah modifikasi dari cold cream (krim sejuk). Cold cream diformulasi oleh Galen (150 AD), terdiri atas campuran malam lebah, minyak zaitun dan air. Ada 2 jenis cleansing cream : tipe beeswax-borax dan tipe krim cair.
1. Tipe Emulsi Beeswax-Borax
o Formula populer untuk kim pembersih
o Berwarna putih dan bebas dari butiran
o Mudah mencair dan menyebar pada kulit
o Mengandung mineral oil dalam jumlah besar
o Tipe emulsi M/A Inversi ke Tipe A/M pada kulit
2. Tipe Krim Cair
o Terdiri dari campuran minyak dan malam yang mencair jika dioleskan
o Efek membersihkan sama dengan tipe beeswax-borax
o Dapat ditambahkan emolien untuk meninggalkan lapisan berminyak pada kulit
o Tampilannya tembus cahaya (translucent)
o Untuk membuat tampilannya buram (opaque) ditambah 2 % Zn O, TiO2, Mg stearat, atau Zn stearat
o Ditujukan untuk kulit kering
Pada umumnya sediaan perawatan dan pembersih kulit terdapat dalam bentuk krim atau emulsi, dan yang akan dibicarakan dalam bab ini meliputi :
  1. Krim Penghapus dan Krim Dasar
  2. Krim Pembersih dan Krim Pendingin
  3. Krim Urut dan Krim Pelembut
  4. Krim Tangan dan Badan.
Ø Krim Penghapus dan Krim Dasar
Vanishing and Faundation Cream
Krim penghapus adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk maksud menghilangkan tatarias wajah, sehingga wajah menjadi bersih dan siap dilekati dengan krim dasar.
Krim dasar adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk maksud sebagai dasar tatarias wajah.
Bahan : bahan yang digunakan mencakup zat manfaat dan zat tambahan, termasuk parfum dan zat warna.
Ø Krim Pembersih dan Krim Pendingin
Cleansing and Cold Cream
Krim pembersih adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk maksud menghilangkan kotoran yang larut dalam air maupun yang larut dalam minyak secara efisien.
Krim pendingin adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk maksud memberikan rasa dingin dan nyaman pada kulit.
Ciri khas krim pendingin ialah kandungan airnya relatif banyak yang diikat dalam bentuk emulsi m-a.
Bahan : bahan yang digunakan mencakup zat manfaat dan zat tambahan, termasuk parfum dan zat pengawet.
Ø Krim Urut dan Krim Pelembut
Massage and Emollient Creams
Krim urut dan krim pelembut adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk maksud memperbaiki kulit rusak karena suatu unsur atau bahan misalnya, detergen.
Biasanya, krim ini tetinggal pada kulit untuk beberapa jam, umumnya semalam. Krim ini tidak boleh digosokkan karena terlalu cepat diabsorpsi melalui kulit. Krim yang tetinggal merupakan lapisan yang tidak boleh telalu ditekan atau cepat hilang karena gesekan dengan kain alas tidur.
Dasar krim, terutama yang mengandung banyak minyak, yaitu air dalam minyak, krim lembut atau emulsi kental, mudah digunakan tetapi tidak mudah hilang. Krim sepeti ini akan lama tinggal di kulit, sehingga dapat melindungi kulit dan mengurangi penguapan air dari kulit. Makin lama tinggal di kulit makin banyak krim yang diaborpsi. Juga dapat berfungsi sebagai lubrikan dan sebagai emolien.
Bahan : bahan yang digunakan mencakup zat manfaat, antara lain emolien termasuk emolien alami yang larut dalam minyak,pelembab humektan, dan zat tambahan termasuk zat pengawet dan parfum.
Ø Krim Tangan dan Badan
Hand and Body Cream
Krim tangan dan badan adalah sediaan dan kosmetika yang digunakan untuk maksud melindungi kulit supaya tetap halus dan lembut dan kering, bersisik dan mudah pecah.
Kulit mengeluarkan lubrikan alami yaitu sebum, untuk mempertahankan agar permukaan kulit tetap lembut, lunak dan terlindung. Lapisan sebum dapat menjadi rusak atau hilang jika kulit dicuci atau dicelupkan dalam larutan sabun atau detergen.
Jika sebum hilang sacara lebih cepat dari pada terbentuknya, kulit menjadi kering dan bersisik. Permukaan kulit dapat pecah, mempermudah masuknya bakteri, dapat terjadi infeksi, akhirnya kulit akan mengeluarkan cairan, jika dibiarkan dapat menyebabkan dermatitis.
Kulit juga mengandung lapisan lemak yang berfungsi untuk mengontrol penguaan air, kulit juga mengeluarkan cairan pelembab alami. Keseimbangan kandungan kulit air dalam kulit sangat penting untuk diperhatikan.
Pada umumnya kulit tahan terhadap penggunaan sabun dan air untuk waktu yang tidak terbatas. Kulit tidak tahan jika terus menerus terkena angin atau udara kering, atau terlalu sering dan terus menerus menggunakan sabun atau detergen, kecuali dilindungi dengan cara tertentu.
Biasanya disajikan dalam bentuk krim dan krim cair atau emulsi.
Bahan : bahan yang digunakan mencakup zat emolien, zat sawar (barier), zat penutup untuk kulit yang berpori lebar, zat humektan, zat pengental dan pembentuk lapisan tipis, zat pengemulsi, zat pengawet, parfum, dn zat warna.
Emulsifier dianggap sesuai jika emulsi stabil selama 5 hari. Pengamatan dilakukan secara visual dan emulsi dikatakan stabil jika tidak terjadi pemisahan atau berbagai bentuk kerusakan lainnya (emulsi harus homogen/teremulsi sempurna).
Artikel tentang Vaksin (Antibiotik)

Vaksin (dari kata vaccinia, penyebab infeksi cacar sapi yang ketika diberikan kepada manusia, akan menimbulkan pengaruh kekebalan terhadap cacar), adalah bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme alami atau “liar”.
Vaksin dapat berupa galur virus atau bakteri yang telah dilemahkan sehingga tidak menimbulkan penyakit. Vaksin dapat juga berupa organisme mati atau hasil-hasil pemurniannya (protein, peptida, partikel serupa virus, dsb.). Vaksin akan mempersiapkan sistem kekebalan manusia atau hewan untuk bertahan terhadap serangan patogen tertentu, terutama bakteri, virus, atau toksin. Vaksin juga bisa membantu sistem kekebalan untuk melawan sel-sel degeneratif (kanker).

Menumbuhkan kekebalan

Sistem kekebalan mengenali partikel vaksin sebagai agen asing, menghancurkannya, dan “mengingat”-nya. Ketika di kemudian hari agen yang virulen menginfeksi tubuh, sistem kekebalan telah siap:
  1. Menetralkan bahannya sebelum bisa memasuki sel; dan
  2. Mengenali dan menghancurkan sel yang telah terinfeksi sebelum agen ini dapat berbiak.
Vaksin yang dilemahkan digunakan untuk melawan tuberkulosis, rabies, dan cacar; agen yang telah mati digunakan untuk mengatasi kolera dan tifus; toksoid digunakan untuk melawan difteri dan tetanus.
Meskipun vaksin sejauh ini tidak virulen sebagaimana agen “sebenarnya”, bisa menimbulkan efek samping yang merugikan, dan harus diperkuat dengan vaksinasi ulang beberapa tiap tahun. Suatu cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan vaksinasi DNA. DNA yang menyandi suatu bagian virus atau bakteri yang dapat dikenali oleh sistem kekebalan dimasukkan dan diekspresikan dalam sel manusia/hewan. Sel-sel ini selanjutnya menghasilkan toksoid agen penginfeksi, tanpa pengaruh berbahaya lainnya. Pada tahun 2003, vaksinasi DNA masih dalam percobaan, namun menunjukkan hasil yang menjanjikan.

Pemberantasan penyakit

Berbagai penyakit seperti polio telah dapat dikendalikan di negara-negara maju melalui penggunaan vaksin secara massal (malah, cacar telah berhasil dimusnahkan, sedangkan rubella dilaporkan telah musnah dari AS).
Sepanjang mayoritas masyarakat telah diimunisasi, penyakit infeksi akan sulit mewabah. Pengaruh ini disebut herd immunity. Beberapa kalangan, terutama yang melakukan praktik pengobatan alternatif, menolak untuk mengimunisasi dirinya atau keluarganya, berdasarkan keyakinan bahwa efek samping vaksin merugikan mereka. Para pendukung vaksinasi rutin menjawab dengan mengatakan bahwa efek samping vaksin yang telah berizin, jika ada, jauh lebih kecil dibandingkan dengan akibat infeksi penyakit, atau sangat jarang, dan beranggapan bahwa hitungan untung/rugi haruslah berdasarkan keuntungan terhadap kemanusiaan secara keseluruhan, bukan hanya keuntungan pribadi yang diimunisasi. Resiko utama rubella, misalnya, adalah terhadap janin wanita hamil, tapi resiko ini dapat secara efektif dikurangi dengan imunisasi anak-anak agar tidak menular kepada wanita hamil.
Antibiotik
Antibiotika adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Penggunaan antibiotika khususnya berkaitan dengan pengobatan penyakit infeksi, meskipun dalam bioteknologi dan rekayasa genetika juga digunakan sebagai alat seleksi terhadap mutan atau transforman. Antibiotika bekerja seperti pestisida dengan menekan atau memutus satu mata rantai metabolisme, hanya saja targetnya adalah bakteri. Antibiotika berbeda dengan desinfektan karena cara kerjanya. Desifektan membunuh kuman dengan menciptakan lingkungan yang tidak wajar bagi kuman untuk hidup.
Vaksin
Vaksin (dari kata vaccinia, penyebab infeksi cacar sapi yang ketika diberikan kepada manusia, akan menimbulkan pengaruh kekebalan terhadap cacar), adalah bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme alami atau “liar”.
Vaksin dapat berupa galur virus atau bakteri yang telah dilemahkan sehingga tidak menimbulkan penyakit. Vaksin dapat juga berupa organisme mati atau hasil-hasil pemurniannya (protein, peptida, partikel serupa virus, dsb.). Vaksin akan mempersiapkan sistem kekebalan manusia atau hewan untuk bertahan terhadap serangan patogen tertentu, terutama bakteri, virus, atau toksin. Vaksin juga bisa membantu sistem kekebalan untuk melawan sel-sel degeneratif (kanker).
1. VACCINUM BACILLI CALMETTE-GUERIN CRYODESICCATUM
= Vaksin Basil Calmette Guerin Beku Kering
Cara memperoleh : Vaksin Basil Calmette-Guerin adalah sediaan yang mengandung diperoleh dari galur berasal dari basil Calmette dan Guerin dan diketahui dapat melindungi manusia terhadap tuberkolosis.
Bacillus Calmette-Guérin (atau Bacille Calmette-Guérin, BCG) adalah vaksin terhadap penyakit yang sudah siap dari strain yang dilemahkan (dilemahkan) hidup termasuk keluarga sapi basil tuberculosis, Mycobacterium bovis, yang telah kehilangan keracunan pada manusia oleh yang berpendidikan khusus dalam sebuah media untuk buatan tahun. Yang telah disimpan bacili antigenicity cukup kuat untuk menjadi vaksin cukup efektif untuk pencegahan penyakit manusia. Pada terbaik, vaksin BCG adalah 80% efektif dalam mencegah TBC untuk lama 15 tahun, namun tampaknya efek perlindungan bervariasi menurut geografi.
Vaksin beku kering direkonstitusi dengan cairan steril yang sesuai, segera sebelum digunakan.
Vaksin dibuat dengan system lot benih. Galur dipilih dan dipelihara sedemikian rupa sehingga dapat mempertahankan stabilitas, mempunyai kemampuan membuat manusia dan marmut peka terhadap tuberkulin dan melindungi hewan uji tehadap tuberkolosis; serta relatif bebas dari patogenitas etrhadap manusia dan hewan uji.
Basil dibiakkan di permukaan media biakkan tidak lebih dari 10 hari atau dibiakkan di dalam media yang sesuai tidak lebih dari 14 hari. Biakan dipanen dan disuspensikan di dalam media cair steril yang dapat melindungi viabilitas vaksin yang ditetapkan dengan metode perhitungan angka viabel yang sesuai. Sediaan vaksin dibekukeringkan hingga kandungan air sesuai dengan stabilias vaksin.
Pemerian : Toksisitas abnormal, sterilitas, memenuhi syarat yang tertera pada vaccina.
Identifikasi : dilakukan secara mikroskopik dengan membuat pewarnaan apus atau dengan penampilan koloni khas yang tumbuh pada media padat dan uji hayati yang sesuai.
Wadah dan penyimpanan, dalam wadah tertutup kedap, terhindar kontaminasi teuatama basil tuberkel yang virulen. Bila disimpan pada kondisi seperti yang tertera pada etiket, potensi vaksin beku kering diharapkan dapat bertahan selama tidak kurang dari 2 tahun. Jika sudah direkostitusi, vaksin harus segera digunakan, jika ada yang tersisa harus dibuang.
2. VACCINUM CHOLERAE = Vaksin Kolera
Cara memperoleh : Vaksin Kolera adalah suspensi homogen bebarapa galur Vibrio cholerae atau galur lain yang sesuai, mengandung tidak kurang dari 8.000 juta bakteri per dosis, yang tidak lebih dari 1 ml.
Pemerian : Toksisitas abnormal, sterilitas, memenuhi syarat yang tertera pada vaccina.
Identifikasi : Dilakukan secara agluitinasi khas. Penetapan potensi, penetapan dilakukan dengan membandingkan dosis sediaan baku, masing-masing dapat memberikan perlindungan yang sama pada mencit terhadap biakan pilihan Vibrio cholerae yang cocok.
Wadah dan Penyimpanan : Potensi vaksin cair diharapkan dapat bertahan selama tidak kurang dari 18 bulan jika disimpan pada kondisi yang ditentukan. Untuk vaksin kering, potensi diharapkan dapat bertahan tidak kurang dari 5 tahun jika disimpan pada kondisi yang ditentukan. Jika telah direkonstitusi, vaksin harus segera digunakan.
3. VACCINUM DIPHTERIAE ET TETANI ADSORBATUM
= Vaksin Difteri dan Tetanus jerap
Cara memperoleh : Vaksin Dipteri dan Tetanus Jerap, dibuat dari toksoid formol difteri yang mengandung tidak kurang dari 1500 Limes flucculations (Lf) per mg nitrogen protein, toksoid formol tetanus tidak kurang dari 100 Limes flocculationis (Lf) per mg nitrogen protein dan zat pembawa mineral alumunium hidroksida hidrat, alumunium fosfat atau kalsium fosfat, dalam larutan natrium klorida P 0,9% atau larutan isotonik lain. Toksoid formol dibuat dari toksin yang dihasilkan oleh pertumbuhan Corynebacterium diphtheriae dan Clostridium tetani berturut-turut dalam media yang sesuai.
Pemerian : Potensi vaksin difteri tidak kurang dari 30 unit per dosis. Potensi vaksin tetanus tidak kurang dari 40 unit per dosis.
Wadah dan Penyimpanan : Bila disimpan pada kondisi yang ditentukan, potensi vaksin diharapkna dapat bbertahan tidak kurang dari 5 tahun sejak tanggal potensi ditetapkan.
4. VACCINUM DIPHTHERIAE TETANI ET PERTUSSIS ADSORBATUM
= Vaksin Dipteri, Tetanus da Pertusis Jerap
= Vaksin DTP Jerap
Cara memperoleh : Vaksin Difteri, Tetanus dan Pertusis jerap dibuat dari toksoid formol difteri yang mengandung tidak kurang dari 1500 Lf per mg nitrogen protein, toksoid formol tetanus yang mengandung tidak kurang dari 100 Lf per mg nitrogen protein, suspensi Bordetella pertussis mati dan zat pembawa mineral alumunium hidroksida hidrat atau alumunium fosfat atau kalsium fosfat, dalam larutan natrium klorida P 0,9% atau larutan isotonik lain yang sesuai.
Toksoid formol difteri dibuat dari toksin yang dihasilkan oleh pertumbuhan Corynebacterium diphteriae, dan toksoid formol tetanus dibuat dari toksin yang dihasilkan oleh pertumbuhan Clostridium tetani masing-masing dalam media yang sesuai dengan darah. Suspensi Bordetella pertussis mati dibuat dengan cara satu atau lebih galur Bordetella partussis yang sesuai dibiakkan secara terpisah selama 24 jam sampai 72 jam, menggunakan media biakan cair atau padat yang sesuai dan tidak mengandung darah.
Pemerian : 1. Potensi vaksin difteri tida kurang dari 30 unit per dosis.
2. Potensi vaksin tetanus tidak kurang dari 40 unit per dosis.
3. Potensi vaksin pertussis tidak kurang 4 unit per dosis dan batas kesalahan fidusial terendah tidak kurang dari 2 unit per dosis, dan tidak lebih dari 1 ml.
4. Syarat lain memenuhi syarat yang tertera pada vaccina.
Identifikasi : Memenuhi aktifitas khas membentuk antitoksin yang dapat menetralkan toksin Corynebacterium diphteriae dan toksin Clostridium tetani serta membentuk zat anti terhadap Bordetella pertussis.
Wadah dan Penyimpanan : Bila disimpan pada kondisi yang ditentukan, potensi vaksin diharapkan dapat bertahan selama tidak kurang dari 2 tahun sejak tanggal potensi ditetapkan.
5. VACCINUM HEPATITIS B EXPLASMA HUMANUM
= Vaksin Hepatitis B Asal Plasma Manusia
Cara Memperoleh : Vaksin Hepatitis B asal plasma manusia adalah sediaan yang mengandung antigen permukaan Hepatitis B (HbsAg), diperoleh dari plasma yang telah mengalami inaktivasi terhadap virus Hepatitis B dan virus lain yang terdapat dalam darah manusia.
Pemerian : Memenuhi syarat yang tertera pada vaccina.
Wadah dan penyimpanan : Simpan pada suhu seperti yang tertera pada etiket.
6. VACCINUM MORBILLORUM VIVUM = Vaksin Campak, Hidup
Cara memperoleh :1. Vaksin Campak Hidup adalah sediaan yang mengandung galur modikasi yang sesuai dari virus campak hidup yang ditumbuhkan dalam biakan sel embrio ayam atau biakan sel lain yang memenuhi syarat. Vaksin kering yang dikonstitusi dengan cairan seperti yang tertera pada etiket, dibuat segera senelum digunakan. Vaksin campak tidak boleh mengandung zat pengawet antimikroba.
2. Pembuatan berdasarkan sistem lot benih dari virus bebas neurovirulen. Vaksin berasal dari tidak lebih 10 subkultur dari lot benih yang pada uji laboratorium dan uji klinis menunjukkan galur sesuai.
3. Vaksin kering dapat dibuat dengan cara, virus dibiakkan secara aseptik dalam biakan primer sel embrio ayam atau sel lain yang sesuai
Embrio ayam berasal dari kelompok ayam sehat, bebas dari leucosis unggas (avian) dan biakan sel tidak mengandung mikroorganisme asing.
Pemerian : Vaksin setelah direkonstitusi memenuhi syarat yang tertera pada vaccina.
Identifikasi : Setelah dinetralkan dengan antiserum virua campak spesifik vaksin tidak lagi menginfeksi biakan sel yang peka.
Wadah dan penyimpanan : Bila disimpan pada kondisi yang ditentukan, Potensi vaksin kering diharapkan dapat bertahan selama tidak kurang dari 12 bulan sejak tanggal penetapan dapat titer virus. Setelah direkonstitusi vaksin harus segera digunakan.
KESIMPULAN
Vaksin adalah sediaan yang mengandung zat antigenik yang mampu menimbulkan kekebalan aktif dan khas pada manusia. Vaksin dibuat dari bakteria, riketsia atu virus dan dapat berupa suspensi organisme hidup atau inaktif atau fraksi-fraksinya atau toksoid.
Dan pembuatan bervariasi tergantung dari jenis vaksin seperti yang telah dijelaskan dalam makalah ini. Vaksin juga mempunyai berbagai cara pemerian diantaranya sebagai toksisitas abnormal, sterilisasi, memenuhi syarat yang tertera pada vaccina ada juga yang berupa potensi vaccin difteri tidak kurang dari 30 unit per dosis. Potensi vaccin tetanus tidak kuarng dari 40 unit pe dosis, dan memenuhi syarat yang tertera pada vaccin. Adapun vaksin setelah direkonstitusi memenuhi syarat yang tertera pada vaksin tersebut.
Dalam penyimpanan atau wadahnya pun setiap vaccin berbeda-beda, juga mempunyai identifikasi.
SARAN
Disarankan vaksin dikemas dalam wadah dosis ganda, kecuali dinyatakan lain dalam monografi, dapat ditambahkan pengawet anti mikroba yang sesuai selain antibiotik pada vaksin steril dan vaksin inaktif. Dan penambahannya secara bervariasi. Pengwet anti microba tidak ditambahkan pada sediaan vaksin yang akan dikeringkan.
Produk akhir dibagikan secara aseptik ke dalam wadah yang memenuhi syarat ditutup kedap untuk mencegah kontaminasi microba kemudian dibeku keringkan dengan cara yang sesuai untuk mengurangi kadar air.
Vaksin harus memenuhi syarat sterilsaasi karena kalau vaksin tidak steril akan merusak poada jaringan tubuh yang diberi vaksin.
1. Farmakognosi cetakan ketiga, Departemen Kesehatan republik Indonesia, Jakarta 2004
2. Wikipedia, http://id.wikipedia.org/wiki/Vaksin
Doxycycline
Doxycycline adalah anggota dari grup tetracycline antibiotik dan umumnya digunakan untuk merawat berbagai infeksi. Doxycycline adalah semi-sintetis jadian tetracycline klinis dan dikembangkan pada awal tahun 1960-an oleh Pfizer Inc dan dipasarkan di bawah nama merek Vibramycin. Vibramycin menerima persetujuan FDA pada 1967 menjadi Pfizer pertama sekali-a-hari-luas spektrum antibiotik. Merek lain termasuk nama Monodox, Microdox, Periostat, Vibra-Tab, Doryx, Vibrox, Adoxa, Doxyhexal dan Atridox (basi doxycycline hyclate untuk Periodontitis).
Ditunjukkan menggunakan
Serta indikasi umum untuk semua anggota dari grup antibiotik tetracycline, Doxycycline sering digunakan untuk merawat kronis prostat, radang dlm selaput lendir, sipilis, klamidia, kobaran penyakit panggul, [1] [2] jerawat dan rosacea. [3] [4] Selain itu ia digunakan dalam pengobatan dan pencegahan penyakit dari Bacillus anthracis (Anthrax) dan di profilaxis terhadap malaria. Seharusnya tidak digunakan sendiri untuk perawatan dari awal malaria, bahkan bila adalah parasit doxycyline-sensitif, karena antimalarial efek doxycyline tertunda. Penundaan ini terkait dengan mekanisme untuk tindakan. Dengan mekanisme tindakan terhadap malaria adalah untuk di melemahkan khusus anak yang apicoplast gen sehingga mereka sel luar biasa divisi.
Hal ini juga efektif terhadap Yersinia pestis (infeksi pada agen yg berhubungan dgn penyakit pes pes) dan merupakan resep untuk perawatan dari penyakit Lyme, [6] [7] [8], ehrlichiosis [9] [10] dan Rocky Mountain dinodai demam. Bahkan, karena doxycycline adalah salah satu dari beberapa obat yang efektif dalam memperlakukan Rocky Mountain dinodai demam (dengan berikutnya alternatif terbaik yang chloramphenicol), doxycycline ditunjukkan bahkan digunakan pada anak-anak untuk penyakit ini. Jika tidak, doxycycline tidak ditunjukkan dalam penggunaan pada anak-anak di bawah usia 8 tahun. Doxycycline, seperti antibiotik lain, tidak akan bekerja untuk angin, flu, atau infeksi virus lainnya.
Memperingatkan dan efek samping
autions dan efek samping yang mirip dengan anggota lain dari grup tetracycline antibiotik. Namun 10% risiko photosensitivity kulit adalah reaksi khususnya menjadi penting bagi mereka yang berminat jangka panjang digunakan untuk pencegahan penyakit malaria. Laporan dari Gerd telah dikutip dengan penggunaan doxycycline.
Tidak seperti beberapa anggota lain dari grup tetracycline, dapat digunakan dalam ginjal mereka dengan pelemahan.
Sebelumnya, ia percaya bahwa doxycycline impairs efektivitas berbagai jenis alat kontrasepsi hormonal karena CYP450 induksi. Penelitian telah menunjukkan tidak signifikan kehilangan efektivitas dalam lisan ketika menggunakan kontrasepsi paling tetracycline antibiotik (doxycycline termasuk), walaupun masih banyak dokter menyarankan penggunaan alat kontrasepsi penghalang bagi mereka yang mengambil obat untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
Erythromycin
Erythromycin merupakan macrolide antibiotik yang memiliki spektrum antimicrobial mirip dengan sedikit atau lebih luas dibandingkan dengan penisilin, dan sering digunakan untuk orang-orang yang memiliki alergi untuk penicillins. Untuk infeksi saluran pernafasan, memiliki cakupan yang lebih baik dari tipikal organisme, termasuk mycoplasma dan Legionellosis. Hal ini juga digunakan untuk merawat wabah klamidia, sipilis, jerawat, dan gonorea. Ini pertama kali dipasarkan oleh Eli Franco dan Perusahaan.
Dalam struktur, macrocyclic kompleks ini berisi 14-membered lactone ring dengan sepuluh dan dua pusat asimetrik sugars (L-cladinose dan D-desoamine), menjadikannya sebuah kompleks sangat sulit untuk memproduksi melalui metode sintetis.
Mekanisme kerja
Erythromycin Mei bacteriocidal memiliki aktivitas, terutama pada konsentrasi yang lebih tinggi [1]. Mekanisme tidak sepenuhnya elucidated Namun. Dengan mengikat ke subunit 50S dari 70-an rRNA bakteri kompleks, sintesis protein dan kemudian struktur / fungsi penting untuk proses kehidupan atau membiak adalah inhibited [2]. Erythromycin interferes dengan aminoacyl pemindahan, mencegah transfer dari tRNA terikat di situs A rRNA dari kompleks ke situs P dari rRNA kompleks. Tanpa pemindahan ini, A masih sibuk dan situs sehingga penambahan yang masuk tRNA dan asam amino terpasang ke mulai timbul polypeptide rantai adalah inhibited. Interferes ini dengan produksi fungsional berguna dan protein adalah dasar antimicrobial tindakan.

Pharmacokinetics

Erythromycin adalah dengan mudah oleh vaksin berhubung dgn lambung perut asam; karena itu, semua lisan-formulasi diberikan tercatat sebagai salah satu perut-lapis atau lebih stabil-julap atau ester, seperti erythromycin ethylsuccinate. Erythromycin sangat cepat diserap, dan diffuses ke dalam tisu dan paling phagocytes. Karena tingginya konsentrasi di phagocytes, erythromycin secara aktif diangkut ke situs dari infeksi, di mana, selama phagocytosis aktif, konsentrasi erythromycin besar yang dilepaskan.
Metabolisme
Sebagian besar erythromycin adalah metabolised oleh demethylation dalam hati. Penghapusan rute utama adalah dalam empedu, dan sebagian kecil di urine. Erythromycin’s penghapusan setengah kehidupan adalah 1,5 jam
Akibat efek
Erythromycin inhibits yang cytochrome P450 sistem, terutama CYP3A4, yang dapat menyebabkan ke mempengaruhi metabolisme dari berbagai obat. Jika CYP3A4 substrates, seperti simvastatin (Zocor), lovastatin (Mevacor), atau atorvastatin (Lipitor), yang diambil concomitantly dengan erythromycin, dari tingkat substrates akan meningkat, yang sering menyebabkan efek buruk. Sebuah catatan narkoba melibatkan interaksi erythromycin dan simvastatin, sehingga meningkatkan tingkat simvastatin dan potensi untuk rhabdomyolysis. Lain kelompok CYP3A4 substrates obat yang digunakan untuk migrain seperti ergotamine dan dihydroergotamine; efek buruk mereka dapat lebih dirasakan jika erythromycin terkait.
Kontraindikasi
Sebelumnya pada laporan kasus kematian mendadak diminta studi pada kelompok besar yang dikonfirmasi link antara erythromycin, ventrikular tachycardia, dan tiba-tiba mati di jantung pasien juga mengambil obat yang memperpanjang metabolisme dari erythromycin (seperti verapamil atau diltiazem) oleh campur dengan CYP3A4 (Ray dkk 2004). Oleh karena itu, tidak boleh erythromycin tercatat dalam pasien tersebut menggunakan narkoba, atau obat-obatan yang juga memperpanjang waktu QT. Contoh lain termasuk terfenadine (Seldane, Seldane-D), astemizole (Hismanal), cisapride (Propulsid, ditarik di banyak negara untuk memperpanjang waktu yang QT) dan pimozide (Orap). Theophylline (yang banyak digunakan di asma) juga bertentangan.
Griseofulvin
Indikasi:
Untuk pengobatan infeksi jamur (ring-worm) pada kulit, rambut dan kuku yang disebabkan oleh Microsporum, Epidermophyton dan Trichophyton.
Kontra Indikasi:
Pasien yang menderita penyakit porfiria, gangguan sel hati dan pasien yang hipersensitif terhadap griseofulvin.
Jangan digunakan pada penderita yang sedang hamil, menyusui dan penderita lupus erythematosus sistemik.
Komposisi:
Tiap tablet mengandung griseofulvin 125 mg.
Cara Kerja Obat:

Griseofulvin adalah antibiotik yang bersifat fungistatik. Secara invitro griseofulvin dapat menghambat pertumbuhan berbagai spesies dari Microsporum, Epidermophyton dan Trichophyton. Pada penggunaan per oral griseofulvin diabsorpsi secara lambat, dengan memperkecil ukuran partikel, absorpsi dapat ditingkatkan. Griseofulvin ditimbun di sel-sel terbawah dari sel epidermis, sehingga keratin yang baru terbentuk akan tetap dilindungi terhadap infeksi jamur.
Dosis:

Dewasa, pada umumnya 4 kali sehari 1 tablet sudah cukup. Untuk kasus tertentu mungkin diperlukan dosis awal yang lebih tinggi yaitu 8 tablet sehari.
Anak-anak, sehari 10 mg per kg berat badan.
Lama pengobatan dilakukan paling sedikit 4 minggu. Untuk kasus tertentu misalnya infeksi kuku, pengobatan dapat berlangsung selama 6 – 12 bulan.
Terapi dihentikan sekurang-kurangnya 2 minggu setelah infeksi hilang.
Peringatan dan Perhatian:
- Keamanan dan manfaat griseofulvi untuk pencegahan infeksi jamur belum diketahui dengan pasti.
- Pengobatan jangka panjang harus dibawah pengawasan dan dimonitor secara periodik fungsi-fungsi organ termasuk fungsi ginjal, hati dan hematopoietik.
- Penderita yang alergi terhadap penisilin boleh memakai obat ini, walaupun secara teoritis dapat terjadi sensitivitas silang terhadap penisilin.
- Reaksi fotosensitivitas dapat terjadi dan dilaporkan timbulnya lupus erythematosus pada penderita yang mendapatkan griseofulvin.
Efek Samping:
- Efek samping bersifat ringan dan sementara, misalnya: sakit kepala, rasa kering pada mulut, iritasi lambung dan rash kulit.
- Reaksi hipersensitivitas: urtikaria, edema angioneurotik.
- Proteinuria, hepatotoksisitas.
Interaksi Obat:
Griseofulvin menurunkan aktivitas warfarin sebagai antikoagulan, kontrasepsi oral dan dapat meningkatkan efek alkohol.
Barbiturat menurunkan aktivitas griseofulvin.
Cara Penyimpanan:
Simpan pada suhu kamar (dibawah 30 derajat Celcius) dan tempat kering.
1. Neomycini Sulfas = Neomisina Sulfat (F.I)
Sumber :
Neomisina sulfat adalah campuran garam sulfat zat anti mikroba yang dihasilkan oleh biakan pilihan Streptomyces Fradiae ( Familia Streptomycetaceae )
Pemerian ;
Serbuk warna putih atau putih kekuningan, hampir tidak berbau, higroskopik.
2. Nystatinum = Nistatina (F.I)
Sumber :
Nistatina adalah zat anti fungsi yang umumnya dihasilkan oleh biakan Strepmyces noursei ( Familia Streptomycetacae )
Persyaratan kadar :
Potensi tidak kurang dari 4400 unit Nistatin per mg.
Pemerian :
Serbuk warna kuning sampai coklat muda, bau khas, higroskopis
Sediaan :
Nystatini Compressi, Nystatini Suspensio oralis, Nystatini Compressi Vaginales
3. Oxytetracylclini Hydrochloridium = Oksitetrasiklina Hidroklorida (F.I)
Sumber :
Oksitetrasiklina hidroklorida adalah garam hidroklorida zat anti mikroba yang dihasilkan oleh biakan pilihan Streptomyces remosus ( Familia Streptomycetaceae ) atau yang dibuat dengan cara lain.
Pemerian :
Serbuk hablur, warna kuning, tidak berbau, rasa pahit, hidrogrospik.
Sediaan :
Oxitetracyclini Hydrochloridum pro Injectione.
4. Paramomycini Sulfas = Paramomisin Sulfat
Sumber :
Dihasilkan oleh Streptomyces rimosus var.
romomycinus
Pemerian :
Serbuk putih krem sampai kuning terang, tidak berbau, sangat Higroskopis.
5. Phenoxymethylpenicillinum (FI) = Penisilin V
Persyaratan Kadar :
Potensi Penisilin V tidak kurang dari 1525 dan tidak lebih dari 1780 unit Penisilin V per mg
Pemerian :
Serbuk hablur, putih tidak berbau
Sediaan :
Phenoxymethylpenicillini Compressi
6. Polymyxini B Sulfas = Polimiksina B Sulfat (F.I)
Sumber :
Polikmisina B sulfat adalah campuran garam sulfat anti mikroba yang dihasilkan oleh biakan pilihan Bacillus polymixa ( Familia Bacillaceae), atau yang dibuat dengan cara lain.
Pemerian :
Serbuk warna putih sampai kuning gading, tidak berbau atau berbau khas lemah
Neomycin sulfate, neomicina, neomicinum.
Sifat fisikokimia :
Neomisin sulfat (USP 29) : garam sulfat dari satu jenis neomisin, suatu zat antibakteri hasil pertumbuhan Streptomyces fradiae (Streptomycetaceae), atau campuran dari dua atau lebih garam-garam semacam itu.
Neomisin sulfat mempunyai potensi setara dengan tidak kurang dari 600 mikrogram neomisin per mg, dihitung berdasarkan basis kering.
Serbuk berwarna putih sampai agak kuning, atau padat cryodessicated, tak berbau atau praktis tak berbau, dan higroskopis.
Larut 1 bagian dalam 1 bagian air, sangat sukar larut dalam alkohol, tidak larut dalam aseton, kloroform dan eter.
Larutan dalam air yang mengandung neomisin setara dengan 3,3% mempunyai pH antara 5,0 dan 7,5. Penyimpanan dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya.
Golongan/kelas terapi :
Obat Untuk Saluran Cerna
Indikasi :
  1. Infeksi kulit, luka terpotong ringan/kecil, luka parut, luka bakar.
  2. Infeksi okuler
Dosis, cara pemberian dan lama pemberian :
Anak-anak dan dewasa:sejumlah kecil obat dioleskan secara topikal pada daerah yang terkena tidak lebih dari 2-3 kali sehari, dapat ditutup dengan perban steril.
Farmakologi :
Absorbsi oral:jelek (3%). (3) Absorbsi perkutaneus: terbatas, pemberian topikal neomisin dalam petrolatum menghasilkan kadar obat dalam urin atau serum yang kecil tak terdeteksi.4 Distribusi:volume distribusi:0,36 L/kg.
Metabolisme:sedikit di hati; waktu paruh eliminasi (tergantung pada usia dan fungsi ginjal pasien):3 jam; waktu untuk mencapai kadar puncak dalam serum:oral:1-4 jam.
Ekskresi:feses (97% dari dosis oral sebagai bentuk tak berubah); urin (30-50% dari obat yang terabsorbsi sebagai bentuk tak berubah). (3)
Stabilitas penyimpanan :
Obat disimpan dalam wadah tertutup pada suhu kamar, terhindar dari panas, kelembaban dan cahaya langsung.
Kontraindikasi :
Hipersensitivitas terhadap neomisin, komponen-komponen lain dalam formulasi atau aminoglikosida lainnya.
Efek samping :
Efek samping pada pemberian topikal (>10%):dermatologis:dermatitis kontak.
Interaksi dengan obat lain :
Neomisin oral dapat memperkuat efek antikoagulan oral (efek potensiasi);
Efek samping neomisin dapat meningkat bila diberikan bersama obat-obat nefrotoksik, ototoksik atau neurotoksik; mengurangi absorpsi gastrointestinal digoxin dan metotreksat
Parameter monitoring :
Pada pemberian topikal:dermatitis kontak.
Bentuk sediaan :
Krim 5 g, 10 g, 15 g. Tetes Mata : 5 ml, 3 mg/ml, Salep Mata 2,5 g, 3,5 g
Peringatan :
Digunakan hati-hati pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal, gangguan fungsi pendengaran, gangguan neuromuskuler.
Neomisin lebih toksik daripada aminoglikosida lainnya bila diberikan secara parenteral; jangan diberikan melalui rute parenteral.
Neomisin topikal adalah suatu pemicu sensitisasi kontak dengan sensitivitas terjadi pada 5%-15% pasien yang diobati dengan obat ini; gejala-gejala termasuk gatal, kemerahan, edema, and kegagalan penyembuhan;
jangan digunakan sebagai peritoneal lavage karena adsorpsi obat yang bermakna secara sistemik.
Informasi pasien :
Pasien seharusnya tidak menggunakan obat ini bila alergi terhadap neomisin. Cuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah menggunakan obat ini.
Obat dioleskan tipis pada daerah yang terkena, ratakan dengan lembut. Bila perlu, pasien dapat menutup luka dengan perban steril
Mekanisme aksi :
Mengganggu sintesis protein bakteri dengan terikat pada subunit ribosom 30S.
Monitoring penggunaan obat :
Kepatuhan penggunaan obat, efek samping obat.
Daftar pustaka :
Martindale The Complete Drug Reference 35th edition
MIMS-Official Drug Reference for Indonesian Medical Proffesion. 105th ed.
Drug Information Handbook International
Micromedex.
Nystatinum ( C47H75NO17)
Sifat fisikokimia :
Tiap mg nistatin mengandung tidak kurang dari 4400 unit aktivitas.
Obat ini bersifat higroskopis, serbuk berwarna kuning hingga coklat bercahaya, dengan bau seperti sereal, sangat sedikit larut dalam air (efektif dalam bentuk suspensi),
sedikit larut dalam alkohol, metanol, n-propil alkohol, dan n-butil alkohol; tidak larut dalam kloroform, eter dan benzen.
Keterangan :
Nistatin adalah antibiotik antifungi yang dihasilkan oleh Streptomyces noursei
Golongan/kelas terapi :
Anti Infeksi
Indikasi :
Candidiasis, infeksi vaginal, infeksi oral, infeksi kulit
Nistatin terutama digunakan untuk infeksi Candida albicans pada kulit, dan membran mukosa termasuk candidiasis esophagus dan intestinal
Dosis, cara pemberian dan lama pemberian :
Peroral, pada intestinal cadidiasis 500.000 unit setiap 6 jam , pada infeksi berat diberikan dosis ganda; anak-anak 100.000 unit 4 kali sehari
Profilaksis , 1.000.000 unit satu kali sehari , neonatus 100.000 unit sekali sehari
Catatan : tidak diizinkan untuk pengobatan candidiasis pada neonatus
Farmakologi :
Absorbsi : topikal : tidak ada yang dapat menembus membran mukosa atau masuk dalam kulit; oral : absorbsi jelek
Waktu untuk mencapai kadar puncak, serum: gejala infeksi candidiasis berkurang dalam 24 – 72 jam
Ekskresi : Feses (dalam bentuk obat tidak berubah)
Stabilitas penyimpanan :
Sediaan nistatin dapat menjadi rusak oleh panas, cahaya, kelembaban atau udara. Nistatin suspensi oral dan tablet harus disimpan dalam wadah yang tertutup rapat, tidak tembus cahaya.
Tablet oral dan suspensi oral : simpan pada suhu kamar yang terkontrol 15°C hingga 25°C.
Paparan tablet terhadap suhu lebih dari 40°C dan penyimpanan suspensi oral pada suhu dingin harus dihindari.
Serbuk nistatin harus disimpan dalam wadah tertutup rapat, kedap cahaya dan disimpan pada suhu 2 – 8°C
Penyiapan suspensi oral nistatin yang tidak mengandung pengawet, harus segera digunakan sesudah pencampuran.
Sediaan melalui vagina : simpan dalam refrigerator ; lindungi dari temperatur ekstrim, udara lembab dan cahaya
Kontraindikasi :
Hipersensitivitas terhadap nistatin atau komponen lain dalam sediaan
Efek samping :
Mual, muntah, diare pada dosis tinggi ; sensitisasi dan iritasi oral ; rash (termasuk urtikaria) dan jarang terjadi sindrom Stevens-Johnson.
Bentuk sediaan :
Tablet, Suspensi
Informasi pasien :
Jumlah dan frekuensi penggunaan obat tergantung dari beberapa faktor, seperti kondisi pasien, umur dan berat badan. Bila anda mempunyai pertanyaan yang berkaitan dengan jumlah dan/ frekwensi pemakaian obat tanyakan pada dokter atau apoteker.
Hati-hati membaca informasi yang berkaitan dengan obat ini dan ulangi membaca setiap kali anda menerima resep legi.
Gunakan obat ini secara tepat seperti petunjuk yang tertera dalam resep.
Sediaan suspensi : kocok dengan baik sebelum digunakan. Minum sediaan tersebut dan tahanlah di mulut selama mungkin (beberapa menit) sebelum ditelan.
Hentikan penggunaan obat dan hubungi dokter jika terjadi iritasi.
Jangan menghentikan pemakaian obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter
Jangan menggunakan OTC atau obat resep yang lain tanpa memberitahu dokter yang merawat. Ini termasuk sediaan herbal atau suplemen makanan yang lain
Kondisi medis awal pasien harus diceritakan pada petugas kesehatan sebelum menggunakan obat ini.
Jangan menggunakan obat melebihi jumlah yang telah diresepkan, kecuali atas anjuran dokter.
Jika pasien lupa minum obat, segera mungkin minum obat setelah ingat. Jika terlewat beberapa jam dan telah mendekati waktu minum obat berikutnya jangan minum obat dengan dosis ganda, kecuali atas saran dari dokter atau apoteker .
Jika lebih dari satu kali dosis terlewat, hubungi dokter atau apoteker.
Obat ini hanya digunakan oleh pasien yang mendapat resep. Jangan diberikan pada orang lain.
Mekanisme aksi :
Berikatan dengan sterol pada sel membran jamur, perubahan permeabilitas dinding sel diikuti dengan kebocoran isi sel
Daftar pustaka :
BNF 50, AHFS Drug Information 2005, MIMS Indonesia 2006/2007,
Drug Fact & Comparisons 2003, Drug Information Handbook

Tidak ada komentar:

Posting Komentar